Dewan Minta Pemkot Palangka Raya Belajar Pengelolaan Wisata di Bali

IST/BERITA SAMPIT – Kalangan Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya saat melakukan kunjungan kerja di Denpasar Bali, belum lama ini.

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Norhaini meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk dapat belajar pengelolaan wisata seperti di Bali. Karena dari sektor tersebut akan berdampak dan membantu bagi para pelaku usaha wisata dalam mengemas lokasi dengan menarik.

“Selain wisata kita maju, para pelaku usaha akan mendapatkan dampak positifnya apabila sektor pariwisata di kelola dengan benar, karena selama ini sektor UMKM terlihat berkembang saat sektor pariwisata melejit dan banyak diminati masyarakat,” terang Norhaini. Senin 6 Juni 2022.

Seperti di ketahui bahwa, sektor pariwisata merupakan objek utama peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dimana baru-baru ini pemkot Palangka Raya melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Bali, yang mana, Bali merupakan salah satu daerah yang sukses dalam mengembangkan sektor pariwisatanya.

Legislator dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar)  inipun menyebutkan poin penting bagi Pemkot dalam mengelola wisata, masyarakat berkunjung ke objek wisata adalah ditentukan dari pengemasan atau pengelolaan objek wisata yang sedemikian menarik dan suguhan daerah untuk mendukung wisata tersebut.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

“Selama ini sudah cukup bagus pengelolaan sektor wisata, mungkin saja hanya perlu adanya penambahan pelayanan dan suguhan, sehingga kedepan akan semakin banyak pengunjung yang berminat datang dan penasaran untuk datang ke wisata kita,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, potensi-potensi objek wisata yang cukup banyak, beragam dan unik di Kota Palangka Raya bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik lagi, agar bisa menjadi objek wisata unggulan baik di tingkat kota maupun Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan menjadi salah satu tujuan wisatawan.

“Instansi teknis harusnya bisa memberikan pendampingan kepada pengelola objek wisata, untuk mengetahui apa saja perkembangan pembangunan maupun perkembangan lainnya objek wisata yang dikelola,” sebutnya.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Dirinyapun menambahkan bahwa, dikenal luasnya objek-objek wisata di Kota Denpasar, Bali adalah akibat adanya kolaborasi apik antara pengelola objek wisata dengan pemerintah setempat. Hal tersebut juga perlu di contoh dan diterapkan oleh Pemkot. Sehingga apa yang ingin di tuju oleh Palangka Raya akan tercapai di sektor pariwisata ini.

Salah satu contohnya pengelola mengemas objek wisata beserta informasi dan keunggulan objek wisatanya, sementara itu pemerintah setempat membantu mempromosikan objek wisatanya. Cukup banyak objek wisata air hitam di Kota Palangka Raya, bahkan mulai bermunculan objek – objek wisata baru.

“Dengan begitu saya harap pertumbuhan dan perkembangan objek wisata di Kota Cantik Palangka Raya bisa terus menerus mengarah ke arah yang lebih baik,”tutup Norhaini.

(M.Slh/beritasampit.co.id)