Dewan Minta Pemkot Palangka Raya Sosialisasikan Literasi Digital ke Masyarakat

M.Slh/BERITA SAMPIT – Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie A. Lambung

PALANGKA RAYA – Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Nenie A. Lambung menilai bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk melakukan sosialisasi literasi digital kepada masyarakat., sehingga semua pelayanan yang menggunakan teknologi tidak terkendala.

Dimana, tingginya sistem teknologi yang digunakan saat ini menuntut setiap masyarakat mengerti dan paham teknologi. Namun nyatanya masih banyak masyarakat yang belum mengerti dan paham telnologi atau yabg biasa disebut Gagap Teknologi (Gaptek).

“untuk itu Pemkott Palangka Raya bersama pihak terkait, kami lihat perlu untuk dapat melakukan sosialisasi terkait literasi digital. Karena masih banyak masyrakat yang belum mengerti dan paham teknologi,” terang Nenie A. Lambung belum lama ini.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Legislator dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) inipun menyebutkan, guna mendukung akselerasi digitalisasi, terutama digitalisasi sistem pembayaran yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dan pihak perbankan lainnya. Selain itu juga untuk mendukung semua sitem pelayanan saat ini yang menggunakan teknologi.

“Sosialisasi ini perlu dilakukan untuk mengajarkan kepada masyarakat bagaimana dapat menerima sepenuhnya transisi sistem keuangan konvensional menuju digitalisasi, pelayanan yang sudah mulai diterapkan sistem online dan teknologi lainnya,” tuturnya.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Lebih lanjut dikatakan Nenie, harus ada keseimbangan antara infrastruktur dan pemahaman masyarakat selaku pengguna. Karena semua pembangunan akan terlihat maju apabila pembangunan dan masyarakatnya bisa saling berkesinambungan.

“Terlebih Pemkot Palangka Raya sudah mulai menerapkan sistem digitalisasi keuangan. Jadi sangat perlu sosialisasinya dijalankan. Jangan sampai sitem dijalankan namun masyarajat masih kesukitan untuk menggunakannya. Sehingga program itu akan terkesan kurang maksimal,” tutup Nenie A. Lambung.

(M.Slh/beritasampit.co.id)