Dinas Pertanian Kotim Upayakan Bantuan untuk Petani Korban Banjir

(BS65/BERITA SAMPIT) - Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, Ir. Sepnita, didampingi Sekretaris, Permata Fitri SP.

SAMPIT – Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berjanji mengupayakan bantuan untuk petani yang tanamannya gagal panen akibat  terendam banjir.

“Meski tidak ada dana khusus penanganan setelah banjir, Dinas Pertanian akan mengupayakan bantuan itu,” kata Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur Sepnita di Sampit, Senin 06 Juni 2022.

Petani di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara mengeluh karena kebun sayuran mereka terendam banjir. Akibatnya, banyak tanaman yang gagal panen dan tidak bisa diselamatkan.

Hasil pendataan desa, ada sekitar 25 hektare lahan pertanian yang terendam banjir dan dipastikan gagal panen. Petani berharap ada bantuan pemerintah agar mereka bisa kembali menanam setelah banjir benar-benar surut.

BACA JUGA:   Bupati Kotim Halikinnor Dinilai Layak Maju di Pilkada Kalteng 2024

Menanggapi itu, Sepnita mengatakan bantuan yang akan diberikan diupayakan dalam bentuk bibit agar petani bisa kembali menanami lahan mereka saat banjir sudah surut.

“Kami tentu prihatin dengan musibah ini. Kami berupaya membantu meringankan beban petani agar mereka bisa kembali menanami lahan pertanian tersebut,” harap Sepnita.

Banjir melanda beberapa desa, di antaranya Desa Natai Baru, Sumber Makmur dan Bagendang Tengah atau Ramban, Kecamatan Mentaya Hilir Utara serta Desa Bapeang dan Bapanggang, Kecamatan Mentaya Baru Ketapang.

Dinas Pertanian sedang mendata lahan pertanian yang gagal panen akibat banjir di beberapa desa dua pekan terakhir. Data tersebut menjadi dasar bagi Dinas Pertanian untuk mengupayakan bantuan tersebut.

BACA JUGA:   Terpilih Jadi Anggota DPRD Kalteng, Abdul Hafid: Kemenangan Masyarakat Kotim dan Seruyan

Kepala Desa Sumber Makmur Supriyo mengatakan luas lahan pertanian yang terendam banjir dan gagal panen lebih dari 25 hektare. Sementara itu jumlah rumah yang terendam sebanyak 35 rumah.

“Banjir terjadi akibat hujan deras dibarengi pasang air sungai yang ada di sekitar desa. Tidak hanya rumah warga dan kawasan pertanian, banjir juga menggenangi halaman sekolah dasar yang ada di desa kami,” kata Supriyo.

Banjir dengan ketinggian air antara 50 sentimeter hingga satu meter di lahan pertanian yang terjadi sekitar sepekan mengakibatkan sebagian tanaman gagal panen. Saat ini banjir berangsur surut.

ANTARA