Komite Olahraga MHS Protes Wasit Sepak Bola Dianggap Tidak Netral

FOTO BERSAMA : IST/BERITA SAMPIT - Tim sepakbola Kecamatan MHS berfoto bersama sebelum tanding melawan Bukit Santuai di stadion 29 November, Sampit.

SAMPIT – Banyak pihak menyayangkan pertandingan final memperebutkan juara pertama Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kotawaringin Timur (Kotim) antara Kecamatan Bukit Santuai melawan Mentaya Hilir Selatan (MHS) di stadion 29 November, Sampit. Pasalnya, wasit dianggap tidak netral. Hal itu bisa dilihat pada saat babak semifinal dan final sering terjadi masalah antara wasit dan asisten wasit.

“Dari awal pertandingan, wasit terindikasi tidak netral sehingga beberapa kali terjadi insiden yang berujung hampir terjadinya perkelahian,” kata Ketua Komite Olahraga Kecamatan (KOK) MHS Muhammad Hafiz, melalui press rilis yang diterima redaksi media siber beritasampit.co.id, Kamis 9 Juni 2022.

KOK MHS menilai sangat banyak kekurangan yang perlu dibenahi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) selaku penyelenggara Porkab Kotim, salah satunya mengenai adanya pemain.

BACA JUGA:   Hadiri Pembukaan MTQ ke-55 Kecamatan MB Ketapang, Bupati Kotim Jelaskan Hal Ini?

Semestinya KONI Kotim, lanjut Hafiz, benar-benar seleksi karena ada indikasi bahwa ada pemain bayaran yang bukan murni putra Kecamatan Bukit Santuai melainkan diambil dari pemain Kecamatan Baamang.

“Kami sangat menyayangkan adanya ketidaknetralan wasit dalam cabor sepakbola yang mana wasit terindikasi berat sebelah terutama pada saat babak final,” keluh Hafiz.

Disamping itu, tambahnya, medali yang disiapkan oleh panitia sangat tidak memuaskan, jumlah pemain cabor sepakbola 25 orang dan 7 official, faktanya hanya pemain diberikan 25 medali dan piagam sedangkan official terpaksa gigit jari.

BACA JUGA:   Wabup Kotim Bersama Wartawan Nobar Film Kuyang Adaptasi Novel Karya Penulis Sampit

“Kami dari KOK MHS berharap kedepannya agar KONI supaya memilih wasit setiap kegiatan adalah wasit yang jujur, adil dan bijaksana. Apabila hal ini tidak di evaluasi maka cabor sepakbola di Kotim tidak akan dapat maju dan berkembang,” tandasnya.

Sekadar diketahui, cabor biliar memperoleh 1 emas, 1 perak dan 2 perunggu, pencak silat meraih 3 emas dan 1 perak, catur meraih 1 emas dan 1 perak, E-sport meraih 1 perak, sepakbola mendapatkan 1 perak.

Futsal putra memperoleh 1 perunggu, futsal Putri memperoleh 1 Perak dan Bulu tangkis ganda putri memperoleh 1 perunggu. Total medali yang diperoleh atlet Kecamatan MHS yakni, 5 emas, 6 perak dan 4 perunggu. (ifin/beritasampit.co.id).