Lebih Dari Sebulan RSUD Palangka Raya Tidak Menangani Kasus Covid-19

IST/BERITA SAMPIT - RSUD Kota Palangka Raya.

PALANGKA RAYA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya dalam kurun waktu satu bulan lebih, sudah tidak lagi menangani kasus pasien Covid-19.

“Iya, itu karena tidak ada pasien Covid-19 yang di rawat di ruang isolasi RSUD. Kondisi ini sudah terjadi sekitar satu setengah bulan ini. Pasien Covid-19 terakhir yang kami rawat dinyatakan sembuh dan dipulangkan pada tanggal 20 April 2022 yang lalu,” terang Humas RSUD Kota Palangka Raya, dr Hendra Panguntaun, Kamis 9 Juni 2022.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, kondisi yang sama juga berlaku pada kasus rawat jalan. Dimana hampir tidak ada kasus baru lagi yang pihaknya terima. Bahkan dalam dua minggu terakhir, hanya ada satu pasien dengan Covid-19 gejala ringan dan cukup menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

BACA JUGA:   10 Orang Petugas RSUD Doris Sylvanus Sudah Diperiksa Polda Kalteng, Diharap Ada Penetapan Tersangka Kasus Dugaan Malapraktik

“Sejauh ini untuk fasilitas ruang isolasi masih kami siagakan 20 tempat tidur. Namun rencananya di pertengahan bulan ini akan kami kurangi jadi 5 tempat tidur saja. Sisanya akan dialihfungsikan untuk kasus rawat inap biasa atau non Covid-19,” tuturnya.

Terpisah Ketua Harian Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Emi Abriyani menyebutkan bahwa saat ini Kota Palangka Raya sudah masuk dalam Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.

BACA JUGA:   Sengketa Lahan Hokim dan Alvin, Yansen Binti: Semua Pihak Diharapkan Menahan Diri

“Ini, tentu harus disyukuri. Namun tetap harus menjaga dan waspada terhadap situasi dan kondisi yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19,” ungkap Emi Abriyani.

Emi menginformasikan, untuk perkembangan kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya dalam 18 hari terakhir hanya ada penambahan 6 kasus konfirmasi positif dan untuk kesembuhan ada 11 orang, serta ada 2 kasus meninggal dunia akibat komorbid.

Sedangkan yang dalam perawatan terhitung hanya 5 orang saja. Bahkan 4 hari terakhir ini sudah tidak ada sama sekali atau nihil penambahan kasus positif. “Tren ini harus kita pertahankan, hingga tidak mengalami penambahan kasus,” tutupnya. (M.Slh/beritasampit.co.id)