Siapa Pengganti, Prof. Dr. Birute Mary Galdikas ?

Ilustrasi Maman Wiharja.

Oleh : Maman Wiharja (Wartawan – beritasampit.co.id)

Sekitar 51 tahun yang lalu (1971), kehadiran Prof.Dr.Birute Mary Galdikas di hutan tropis belantara Kalimantan Tengah, yang dikenal nama Tanjung Puting bagaikan seorang Bidadari yang diturunkan dari ‘Kayangan (Negri Langit), lantaran waktu itu paras Birute tampak cantik.

Saking cantiknya, ketika berada didalam hutan belantara jangankan manusia, berbagai binatangpun (istilahnya) kagum melihat paras cantik Birute, sehingga saat Birute blusukan kedalam hutan, sering juga disambut berbagai jenis binatang, seperti burung, orangutan, kera dan lutung.

Hari demi hari, muncul ke minggu, bulan dan terus menyeruak ketahun tidak terasa sang waktu yang tak pernah lelah beriring dengan denyut urat nadi manusia, sebut saja Prof.Dr.Birute Mary Galdikas kini usianya sudah semakin senja .

Dan juga tidak terasa Ibu Prof.Dr.Mary Galdikas dibantu suaminya Bohap (Almarhum), sudah 51 tahun, mengelola Pelestarian Orangutan, yang awalnya Orangutan nyaris punah di dunia setelah Ibu Birute melestarikan kehidupannya, kini ribuan Orangutan berhasil dilestarikan dihabitatnya di Hutan Tropis Tanjung Puting (TNP) Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

BACA JUGA:   Tingkatkan Profesionalisme dan Kemampuan Prajurit, Lanud Iskandar Laksanakan Latihan Tembak

Prof.Dr. Birute Mary Galdikas yang lahir 76 tahun yang lalu (10 Mei 1946), walaupun usianya sudah semakin senja namun fisiknya nampak masih kelihatan bugar.

Setelah ditinggal pergi untuk selama-lamnya oleh Suami tercintanya bernama Bohap Bin Jalan asli Suku Dayak, karena sakit dan meninggal dunia pada Usia 67 tahun Minggu 17 April 2022. Pengamatan penulis, Ibu Prof.Dr.Birute Mary Galdikas nampaknya masih aktif, monitoring berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Orangutan.

Namun yang menjadi pertanyaan penulis, nanti siapakah pengganti Prof.Dr.Birute Mary Galdikas, untuk mengelola berbagai sarana dan kegiatan Pengembangan Pelestarian Orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) serta pengelolaan Orangutan Carre Centernd Quarantine (OCCQ) Kliniknya Orangutan di Desa Pasir Panjang, yang tidak jauh dari rumah kediamannya.

BACA JUGA:   Pj Bupati Kobar Minta Dikbud Lakukan Inovasi Perihal Perda Beasiswa

Kita tunggu saja, kelanjutan tulisan ini sekaligus menunggu keterangan yang resmi dari Ibu Prof.Dr. Birute Mary Galdikas, siapakah nanti yang akan menggantikan dirinya, untuk melanjutkan mengelola Pelestarian Orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting, yang telah menjadi magnit Wisata Dunia.

Dan tentunya, tanpa jasa-jasa Ibu Prof. Dr. Birute Mary Galdikas dan Pak Bohap (Almarhum), nama Kabupaten Kobar – Kalimantan Tengah tidak bakalan terkenal ke seluruh Dunia. Karena, kedua tokoh Suami-Istri ini telah berhasil melestarikan kehiduan Orangutan di habitatnya di Hutan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).***