SAMPIT – Pelaksanaan tes tertulis dalam rangka evaluasi tenaga kontrak (tenaga pendidik/guru) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah tahun 2022, ada hal yang menarik. Sejumlah peserta sebelum tes tertulis dimulai ada saja yang minta izin pergi ke toilet.
“Masih ada lima orang yang belum masuk ke ruangan, padahal tas mereka ada di dalam ruangan, katanya izin ke toilet buang air kecil,” tanya salah seorang panitia seraya keluar ruangan ujian, Rabu 23 Juni 2022.
Merasa penasaran, panitia itu pun melihat langsung ke belakang gedung ke posisi toilet. Benar saja, ada beberapa peserta berjalan keluar kamar kecil itu dan langsung menuju ke ruangan untuk mengikuti tes tertulis.
“Sudah lengkap dan tidak ada lagi yang tertinggal di luar,” tegas ibu berkerudung ini.
Pemandangan lainnya, peserta tidak hanya izin ke toilet, bahkan ada juga yang datang terlambat, sedangkan ujian sudah mulai. Alasan mereka rata-rata perjalanan jauh, salah satunya tenaga kontrak dari Kecamatan Telaga Antang.
“Mohon maaf terlambat karena saya naik ojek dari Telaga Antang, tapi saya tetap bersyukur karena masih bisa mengikuti ujian tertulis ini,” ucap Margaret dihadapan panitia di pintu masuk ruangan ujian.
Bupati Kotim Halikinnor sebelumnya menegaskan bahwa konsekuensinya pada tahun 2023 mendatang jumlah tenaga kontrak dikurangi bahkan mengarah pada penghapusan.
“Tenaga kontrak di Kotim tidak mungkin dihapus semua melainkan hanya dikurangi dan ini dilakukan bertahap,” ucapnya usai meninjau ujian tertulis di gedung BPG Mini Disdik Kotim.
(ifin/beritasampit.co.id)
