SDM Unggul Aset Berharga Menunjang Akselerasi Pembangunan Segala Sektor

IST/BERITA SAMPIT - Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Herson B. Aden saat membuka Rapat Kerja Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Provinsi Kalteng secara daring.

PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Herson B. Aden membuka Rapat Kerja Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Provinsi Kalteng secara daring, Sabtu 25 Juni 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Herson B. Aden menyampaikan, bahwa Kalteng membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan kompeten pada bidangnya masing-masing dari Perguruan Tinggi.

SDM unggul merupakan aset berharga untuk menunjang akselerasi pembangunan di segala sektor, apalagi di Provinsi Kaltim akan dibangun Ibu Kota Nusantara (IKN), yang tentunya akan mendatangkan banyak kesempatan dan tantangan.

“Kita tidak boleh hanya sekedar menjadi penonton, tetapi harus mampu menangkap berbagai peluang yang ada untuk kemajuan Kalteng. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi di Kalteng, termasuk PTS, memiliki peran yang sangat strategis, untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mengubah semua tantangan menjadi kesempatan, untuk memacu percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalteng,” katanya.

Perguruan Tinggi Negeri pada umumnya, tidak mampu menerima semua lulusan SMA, SMK atau Madrasah Aliyah, sehingga memerlukan partisipasi Perguruan Tinggi Swasta yang dibina oleh ABP-PTSI dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai pesan pada Pembukaan UUD 45.

Jumlah mahasiswa yang terdaftar pada perguruan tinggi di Indonesia masih rendah, yaitu 31,19 persen, sesuai dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi tahun 2021 (berdasarkan data BPS). Persentase tersebut jauh tertinggal dari Korea Selatan sebesar 98 persen, Singapura sebesar 78 persen, dan Malaysia sebesar 50 persen. Untuk APK Perguruan Tinggi di Kalteng sendiri saat ini masih lebih rendah dibanding APK Nasional.

Selain itu, PTS yang ada di Kalteng saat ini berjumlah 25 Perguruan Tinggi. Jumlah tersebut masih lebih kecil dibandingkan Kalsel yang berjumlah 45 PTS, Kaltim 48 PTS, dan Kalbar sebanyak 45 PTS. Ditambah lagi, PTS di Kalteng pun masih banyak yang belum memenuhi standar nasional pendidikan tinggi.

“Kondisi ini tentunya harus mendapatkan perhatian serius dari kita semua. Untuk dapat mengejar ketertinggalan APK dan meningkatkan jumlah dan sekaligus kualitas perguruan tinggi di Kalteng, perlu peran serta semua stakeholders, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi termasuk PTS, maupun Dunia Usaha,” pungkasnya.

Herson berharap, dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam dan BUMN/BUMD di Kalteng dapat memberikan dukungan lebih terhadap pengembangan pendidikan, salah satu contohnya menyalurkan dana CSR nya kepada ABP-PTSI guna pemenuhan standar nasional pendidikan tinggi di Kalteng.

Dia meminta secara khusus, kepada para pengurus ABP-PTSI Kalteng, terus lakukan inovasi dan terobosan-terobosan dan upaya-upaya pembinaan, agar seluruh perguruan tinggi di Kalteng dapat memenuhi Standar Nasional Perguruan Tinggi.

“Menjadi harapan kita bersama, ABP-PTSI Kalteng mampu berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga dapat mencetak SDM Kalteng yang tangguh dan berkompeten di bidangnya masing-masing, demi kemajuan pembangunan Kalteng,” tandasnya. (Hardi/beritasampit.co.id).