Angka Prevalensi Stunting di Sukamara Meningkat 

Komitmen : ENN/BERITA SAMPIT - Sekda Sukamara Rendy Lesmana saat membubuhkan tanda tangan bentuk dukungan terhadap pencegahan stunting.

SUKAMARA – Upaya pemerintah dalam menurunkan angka prevelensi stunting di Kabupaten Sukamara masih mengalami kendala, hal itu diperparah dengan naiknya angka prevelensi stunting pada tahun lalu sebesar 18.33 persen

Hal itu diungkapkan Sekertaris Daerah (Sekda) Sukamara Rendy Lesmana dalam rapat koordinasi rembuk stunting di Aula Kantor Bappeda Sukamara, Senin 27 Juni 2022.

“Melihat kondisi riil di lapangan berdasarkan analisis situasi yang telah dilaksanakan patut menjadi perhatian utama kita, angka prevelensi stunting di Kabupaten Sukamara adakah sebesar 18,33 persen mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang berada diangka 16,22 persen,” kata Rendy Lesmana.

BACA JUGA:   BPKAD Sukamara Minta Aset Dinas yang Rusak untuk Dilelang

Karena itu, Pemkab Sukamara menaruh perhatian lebih terkait masalah penanganan dan pencegahan stunting yang sampai saat ini masih mengalami banyak kendala.

“Hal ini diperburuk dengan situasi pandemi Covid-19 yang menyebabkan masyarakat ragu untuk mendatangi posyandu guna memantau status gizi dan perkembangan anak,” ungkap Rendy.

Menurut Rendy, kondisi masyarakat juga semakin parah dengan naiknya angka pengangguran dan PHK yang menyebabkan penurunan kualitas pangan keluarga dan semakin parah dengan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan.

BACA JUGA:   Ini Pesan Pj Bupati Sukamara Kepada 130 PPPK yang Baru Dilantik

“Hal ini berdampak serius pada perkembangan janin, seribu hari pertama adalah periode yang sensitif bagi kehidupan seorang anak, sebab dari gizi dan nutrisi yang tidak terpenuhi akan bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki,” terang Rendy Lesmana.

“Karena itu, diperlukan perhatian khusus atas pemenuhan gizi anak utamanya periode seribu hari pertama,” tukas Rendy Lesmana. (enn/beritasampit.co.id)