Empat Hari Berturut-turut Emas Jatuh, Karena Data Inflasi Lebih Baik dari Perkiraan

Emas batangan di Pabrik Logam Mulia Sekunder Shchyolkovo dari Grup Perusahaan Yuzhuralzoloto. Perusahaan, yang didirikan pada tahun 1976, mengekstraksi bijih emas dari tambang bawah tanah dan tambang terbuka. ANTARA/Sergei Fadeichev/TASS via Reuters Connect/pri. (Sergei Fadeichev/TASS via Reuter/Sergei Fadeichev)

CHICAGO – Emas merosot lagi pada akhir perdagangan Kamis 30 Juni 2022 (Jumat pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari keempat berturut-turut, karena investor mempertimbangkan data inflasi Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 10,2 dolar AS atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 1.807,30 dolar AS per ounce.

Emas berjangka melemah 3,70 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.817,50 dolar AS pada Rabu (29/6/2022), setelah merosot 3,60 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.821,20 dolar AS pada Selasa (28/6/2022), dan tergerus 5,5 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1,824,80 dolar AS pada Senin (27/6/2022).

Ketika perdagangan ditutup untuk Juni, emas telah turun lebih dari 8,0 persen untuk kuartal kedua, membukukan kinerja tiga bulan terburuk sejak kuartal pertama 2021. Untuk Juni sendiri, emas berkurang lebih dari 2,0 persen, melengkapi kerugian bulan ketiga berturut-turut.

BACA JUGA:   Penumpang Kapal dari Pelabuhan Sampit ke Pulau Jawa Disebut Melonjak

Departemen Perdagangan AS melaporkan Kamis 30 Juni 2022 bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, ukuran tekanan inflasi, naik 0,6 persen pada Mei bulan ke bulan, dan 6,3 persen tahun ke tahun, keduanya lebih baik dari ekspektasi pasar.

Data ekonomi lainnya yang dirilis Kamis 30 Juni 2022 mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS yang disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 25 Juni mencapai 231.000, turun 2.000 dari level revisi minggu sebelumnya.

Indeks manajer pembelian (PMI) Chicago dari Institute for Supply Management (ISM) turun menjadi 56 pada Juni dari 60,3 pada Mei. Angka tersebut juga di bawah perkiraan pasar 58, angka terendah sejak Agustus 2020.

BACA JUGA:   Penumpang Kapal dari Pelabuhan Sampit ke Pulau Jawa Disebut Melonjak

Pedagang mengaitkan pelemahan emas dengan pembicaraan tanpa henti Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga, dicocokkan dengan kenaikan tertinggi bulan ini dalam 28 tahun oleh bank sentral dalam upayanya untuk mengekang inflasi yang tumbuh pada laju tercepat dalam empat dekade.

“Emas tanpa ragu memiliki kuartal kedua yang mengecewakan. Tapi sisi baiknya, mungkin tepat di mana itu akan mulai rebound,” kata Phillip Streible, ahli strategi logam mulia untuk Blue Line Futures di Chicago.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 38,6 sen atau 1,86 persen, menjadi ditutup pada 20,352 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 14,6 dolar AS atau 1,6 persen, menjadi ditutup pada 895,30 dolar AS per ounce.

Lantai perdagangan emas akan ditutup pada Senin 4 Juli 2022 untuk hari libur memperingati Hari Kemerdekaan AS.

ANTARA