SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menanggapi terkait tidak adanya pelayanan kesehatan di beberapa tempat terutama di Puskesmas Pembantu (Pustu) di desa-desa yang ada di Kotawaringin Timur (Kotim).
Tidak adanya pelayanan kesehatan disebabkan petugas kontrak ditempatkan di Puskesmas Pembantu (Pustu) di desa diberhentikan oleh pemerintah melalui tes evaluasi beberapa waktu yang lalu.
“Kalau ada tenaga kesehatan kosong, seharusnya cepat diisi terutama di desa-desa, apalagi perawat atau bidangnya satu sampai dua,” ujar Ali, Sekretaris Dinas Kesehatan Kotim saat ditemui di kantornya, Rabu 6 Juni 2022.
Ia menilai pemutusan tenaga kesehatan di desa-desa sangat beresiko dibandingkan kota tidak terlalu menganggu pelayanan kesehatan karena pelayannya banyak seperti daerah kota, Samuda, Cempaga, dan Bagendang.
“Tenaga kesehatan di Pustu itu sangat dibutuhkan karena mendekatkan layanan makanya ada jaringan pembantu sangat membantu, jadi peran mereka ini sangat dibutuhkan,” lanjutnya.
Untuk saat ini Dinas Kesehatan belum bisa berbuat banyak sebelum ada keputusan yang jelas dari pemerintah daerah terkait kelanjutan nasib tenaga kesehatan yang dinyatakan tidak lulus sebelumnya.
Ia juga berharap untuk tenaga kesehatan yang lama mengabdi dan bertempat di sekitar tempat pelayanan kesehatan diperpanjang kontraknya oleh pemerintah terutama yang ada di Pustu dari desa pedalaman yang perawatnya hanya satu sampai dua.
“Kami belum bisa berbuat banyak sebelum ada keputusan dari Pemda, dari para tekon itu belum yang datang melapor ke kami terkait keluhan dan masalahnya, harapanya mereka bisa kembali melanjutkan pekerjaannya kalau tidak ada kendala terutama yang dari desa tadi,” demikian Ali. (Aib/beritasampit.co.id).
