Ada Dugaan Aksi Premanisme Soal Pemindahan Pasar Besar, Ini Penegasan APKLI

KELUAR :IM/BERITASAMPIT - Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Kota Palangka Raya, Edy Rustian saat meninggalkan gedung kantor Walikota belum lama ini.

PALANGKA RAYA – Asosiasi Pedagang Kaki Lima atau APKLI buka suara terkait desas-desus para pedangang yang tidak ingin direlokasi oleh Pemerintah Kota Palangka Raya ke lokasi baru karena diduga dibekingi oleh aksi premanisme.

“Premanisme tidak boleh terjadi di mana pun, atas dasar apapun dan atas dalil apapun. Tidak boleh, ingat itu yah. Apabila itu ada di pasar besar akan kita tindak secara tegas,” ujar Ketua APKLI Kota Palangka Raya, Edy Rustian, Kamis 7 Juli 2022.

Lebih lanjut ia menguraikan dan mengkoreksi bahwa petugas parkir jangan dikatakan dalam kategori premanisme, mereka tukang parkir adalah teman-teman kita yang bekerja di lapangan mencari nafkah menghidupi diri dan keluarganya dengan cara yang baik.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tidak Ada Kejelasan, Netizen Ramai-ramai Serbu Akun Instagram Disdikkalteng

“Mereka itukan bekerja sebagai tukang parkir, dan itu bukan preman. Lalu soal relokasi para pedagang, hanya tempatnya saja yang berpindah bukan pengunjungnya. Ini kan hanya merapikan penataan, dan kita APKLI dalam hal ini siap bersama-sama dengan pemerintah untuk menyampaikan secara baik ke masyarakat,” katanya.

Ia mengungkapkan saat ini di pasar besar Palangka Raya terdapat perhimpunannya dan pihak nya juga telah diminta oleh pemerintah Kota Palangka Raya untuk bekerjasama terkait relokasi pasar tersebut.

BACA JUGA:   Sambut Hari Bakti Rimbawan ke-41, Dishut Kalteng Gelar Pertandingan Tenis lapangan

“Untuk itu kami sangat bersedia, karena yang kami pahami pemerintah sedang bekerja keras dan sedang melakukan upaya-upaya yang baik untuk hadirnya pasar yang enak, pasar yang nyaman, pasar yang mudah diakses, pasar yang tertata dan rapi. Dan tentu pasar yang menjadi tempat primadona bagi para ibu-ibu yang berbelanja,” katanya.

(im/beritasampit.co.id)