SAMPIT – Dapur sehat di 33 Kampung KB se-Kabupaten Kotawaringin Timur, yang kini telah diresmikan Pemerintah setempat menjadi salah satu program upaya penurunan stunting di daerah ini.
Bupati Kotim Halikinnor, juga menargetkan tahun 2024 mendatang kasus stunting di Bumi Habaring Hurung ini turun hingga 15 persen.
“Kami berharap dukungan semua pihak untuk mendapatkan target tersebut. Saya harap instansi terkait meningkatkan sinergitas agar upaya penurunan stunting ini bisa terwujud,” kata Halikin, usai menghadiri Rapat Audit Stunting, bertempat di Kantor Bappelitbangda Kotim, Kamis 14 Juli 2022.
Dirinya mengungkapkan bahwa kasus stunting di Kotim termasuk tinggi di Kalimantan Tengah, sehingga hal ini menjadi perhatian serius baginya untuk mencegah dan menangani penyakit gagal tumbuh anak tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kotim Suparmadi mengungkapkan, upaya pencegahan dan penanganan stunting telah dilakukan dengan membentuk tim pendamping keluarga (TPK) dengan jumlah tim sebanyak 330 yang terdiri 990 orang anggota yang tersebar pada 185 Desa/Kelurahan.
Semua tim telah mengikuti orientasi penggunakan Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil), dalam rangka pendampingan kepada calon pengantin (catin), pendampingan ibu bamil, melahirkan serta pasca melahirkan.
“Selain itu, ada juga Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan dengan jumlah personil sekitar 2000 orang,” ucapnya.
“Atas penilaian kinerja pelaksana delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, alhamdulillah beberapa waktu lalu bapak Bupati Kotim juga mendapat penghargaan terbaik se-Kalimantan Tengah,” pungkasnya. (Cha/beritasampit.co.id).