Jaringan Internet di Pelosok Kalteng Diharapkan Tersedia pada 2023

Ilustrasi- Petugas melakukan perawatan di salah satu BTS Telkomsel di Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (4/3/2021). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/hp.

PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah Duwel Rawing mengharapkan pada tahun 2023 telah tersedia jaringan internet di seluruh wilayah pelosok Kalteng guna mengembangkan dan memberdayakan perekonomian daerah itu.

“Kami berharap pada tahun 2023, seluruh pelosok Kalteng telah tersedia jaringan internet. Ini penting dalam membantu masyarakat di pelosok terus berkembang,” kata Duwel di Palangka Raya, Senin 18 Juli 2022.

Menurut dia, keberadaan jaringan internet telah menjadi bagian penting dalam menunjang berbagai aktivitas masyarakat dan pelayanan pemerintah

Apalagi, kata anggota Komisi III DPRD Kalteng itu, sekarang ini sektor pendidikan dan kesehatan tidak terlepas dari jaringan internet.

“Hal itu bisa dilihat kegiatan pembelajaran, mulai dari satuan pendidikan PAUD hingga SMA/SMK sederajat di seluruh provinsi ini, juga membutuhkan internet,” kata Duwel.

Duwel pun mengutarakan harapannya agar masing-masing sekolah, khususnya di pelosok-pelosok, dapat tersedia jaringan internet, termasuk wifi. Sebab, dengan adanya ketersediaan jaringan internet maka para guru juga akan lebih mudah mengakses informasi, bahan ajar dan modul pembelajaran serta memudahkan guru dalam segala urusan administrasi.

BACA JUGA:   Dewan Kalteng Sebut Pentingnya Peran Pemerintah dalam Menjaga Pasokan dan Stabilitas Harga Beras

“Tentunya ada konsekuensi lainnya jika memang jaringan internet ataupun wifi tersedia di sekolah-sekolah. akan ada biaya tambahan sebagai konsekuensi penyediaan jaringan internet atau wifi di masing-masing sekolah,” ucapnya.

Mantan Bupati Katingan itu mengatakan, kendati harus mempersiapkan biaya tambahan untuk penyediaan jaringan internet atau wifi, hal tersebut juga perlu dilihat dari sisi positifnya, yakni dengan adanya ketersediaan jaringan internet atau wifi akan memudahkan semua tugas guru.

Hanya memang, menurut dia, tantangan sekarang ini adalah banyak wilayah pelosok di provinsi yang belum tersedia jaringan internet. Untuk itulah, sudah menjadi tugas pemerintah, terkhusus BUMN di bidang telekomunikasi mengupayakan tersedianya jaringan internet.

“Bagaimanapun jaringan internet sudah menjadi bagian penting dalam setiap aktivitas masyarakat. Jadi, sudah selayaknya difasilitasi dan disediakan oleh pemerintah,” kata Duwel.

Sebelumnya, Pemprov Kalteng berupaya agar layanan telekomunikasi maupun internet mampu menjangkau seluruh pelosok desa yang ada di wilayah setempat.

BACA JUGA:   Legislator Kalteng Dorong Perda Diimplementasikan Dengan Baik

“Kami harap pada 2024, masyarakat Kalteng dapat menikmati layanan telekomunikasi dan internet sampai ke pelosok-pelosok desa,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Agus Siswadi.

Jangkauan baik layanan telekomunikasi maupun internet secara optimal diyakini dapat meningkatkan kemajuan bagi masyarakat dan desa. Hal ini juga sekaligus mendukung terwujudnya tujuan Kalteng Merdeka Sinyal 2024.

Terkait hal ini, Diskominfosantik Kalteng menyatakan, pada awal 2021 mengusulkan kepada Menteri Kominfo RI perihal pembangunan menara telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) untuk 500 desa yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi selular (blankspot) dan 465 desa bersinyal namun belum 4G.

Agus memaparkan, pada pertengahan tahun yang sama, Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas dan Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) bekerja sama dengan para operator seluler membangun 62 menara BTS.

“Pembangunan menara telekomunikasi BTS itu dilakukan pada desa-desa blankspot yang tersebar di kabupaten dan kota yang ada di Kalteng,” tegas Agus.

ANTARA