Satgas: Kasus COVID-19 bertambah 4.048 Orang, DKI Jakarta Terbanyak

Ilustrasi - Foto masker kesehatan. ANTARA/Wuryanti Puspitasari.

JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menginformasikan kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 4.048 pada Senin 25 Juli 2022 sehingga total pada saat ini mencapai 6.172.390 orang.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 yang dikutip ANTARA di Jakarta, Senin 25 Juli 2022, diketahui bahwa tambahan kasus positif COVID-19 terbanyak disumbang oleh DKI Jakarta, yaitu sebanyak 2.168 orang terinfeksi COVID-19.

Selanjutnya Provinsi Jawa Barat dengan tambahan 698 orang positif COVID-19, Banten 534 orang, Jawa Timur 220 orang, Bali 132 orang, dan Jawa Tengah 61 orang.

Sementara itu kasus sembuh COVID-19 di Tanah Air bertambah 4.023 orang sehingga jumlah total keseluruhan yang telah sembuh hingga saat ini menjadi 5.975.011 orang.

Berdasarkan data dari Satgas diketahui bahwa penambahan kasus sembuh COVID-19 paling banyak berasal dari DKI Jakarta sebanyak 2.377 orang, selanjutnya Jawa Barat 644 orang, Banten 317 orang, Jawa Timur 250 orang, Bali 105 orang, dan Jawa Tengah 80 orang.

Berdasarkan data juga diketahui bahwa terdapat 14 kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia, yakni tiga berasal dari DKI Jakarta, dua dari Jawa Barat, satu dari Jawa Timur, tiga dari Bali, satu dari Jawa Tengah, satu dari Kalimantan Selatan, satu dari Sumatera Utara, satu dari Sumatera Selatan, dan satu dari Sulawesi Utara.

Sementara itu, kasus aktif di Tanah Air meningkat sebanyak 11 orang sehingga total hingga saat ini terdapat 40.463 orang yang masih menjalani perawatan.

Terkait kondisi peningkatan kasus COVID-19 tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 kembali mengingatkan masyarakat untuk terus memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 mengingat saat ini masih dalam masa pandemi COVID-19.

Protokol kesehatan yang dimaksud antara lain menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan.

Satgas juga mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau “booster”.

Sebelumnya Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) mengajak masyarakat untuk segera melengkapi diri dengan vaksinasi COVID-19 guna mencegah risiko terjadinya long COVID-19 atau sindrom pasca-COVID-19.

“Risiko terjadinya long COVID-19 atau sindrom pasca-COVID-19 meningkat ketika seseorang terinfeksi COVID-19 dengan gejala berat. Karena itu, dengan mendapatkan vaksinasi lengkap hingga booster diharapkan tidak bergejala berat dan tidak mengalami sindrom pasca-COVID-19,” katanya.

ANTARA