TMMD Resmi Dimulai, Selama 30 Hari Kecamatan Teweh Baru Akan Diserbu TNI 

IST/BERITA SAMPIT: Wakil Bupati Barito Utara Sugianto Panala Putra saat tanda tangan didampingi Dandim 1013/MTW, Letkol Inf Edi Purwoko di lapangan SDN 3 Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara. Selasa 26 Juli 2022.

MUARA TEWEH – Wakil Bupati Sugianto Panala Putra membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reg ke 114 TA 2022 Kodim 1013/MTW di lapangan SDN 3 Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara, Selasa 26 Juli 2022.

Mengusung tema TMMD dedikasi terbaik membangun NKRI, kegiatan ini akan dilaksanakan selama 30 hari di mulai tanggal 26 Juli sampai 24 Agustus 2022.

Bupati Barito Utara, melalui Wakilnya Sugianto Panala Putra menyampaikan bahwa TMMD merupakan bentuk kepedulian TNI dalam percepatan pembangunan untuk memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan dan berkelanjutan agar tercipta dan terbina kemanunggalan TNI dengan rakyat dalam rangka ketahanan nasional.

“Selain itu, TMMD bertujuan membantu pemerintah daerah dalam menciptakan suasana kondusif bagi terwujudnya stabilitas keamanan dalam negeri yang dilaksanakan melalui pembangunan sasaran fisik maupun non fisik,” kata Sugianto.

Sasaran fisik yang dilaksanakan pada program TMMD yakni pembukaan badan jalan baru dari jalan Negara Km. 12 sampai ruas jalan Muara Teweh – Trinsing (panjang 6 Km dan lebar 10 m), pembuatan TPA Musholla As-Salam (24 m²) dan pembangunan 1 buah pos kamling (12 m²). Sedangkan sasaran non fisik berupa penyuluhan yang akan dilaksanakan di Kecamatan Teweh Baru.

“Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong laju tumbuhnya inovasi dan kreativitas masyarakat desa, guna meningkatkan kualitas hidup dalam membangun daerahnya sendiri menuju kehidupan sosial yang lebih maju, sejahtera, dan mandiri,” tutup Sugianto mengakhiri sambutan Bupati.

Ditempat yang sama Dandim 1013/MTW, Letkol Inf Edi Purwoko mengatakan TMMD bukan hanya bentuk seremonial namun pengabdian terhadap bangsa dan negara.

“Bahwa TMMD tidak hanya bersifat seremoni, tetapi pelaksanaannya harus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Edi.

Diketahui, TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dan Kementerian, lembaga pemerintahan non kementerian, pemerintah daerah dan komponen bangsa lainnya, diprioritaskan pada daerah pedesaan yang tergolong sebagai daerah miskin, tertinggal, terpencil, terisolir, perbatasan atau pulau terluar.

(isk)