STIE DD Buntok Antisipasi Terjadinya Pelecehan Seksual di Kampus

DEDDY/BERITA SAMPIT - Ketua STIE Dahani Dahanai Buntok H. Lisa Wanto,SE.,MAP.

BUNTOK – Untuk mengantisipasi terjadinya tindak pelecehan seksual di lingkungan kampus, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Dahani Dahanai (DD) Buntok Kabupaten Barito Selatan (Barsel) terapkan aturan yang mengikat serta mempunyai Majelis Kode Etik (MKE).

“Tujuan diterapkannya aturan yang mengikat serta adanya MKE ini, adalah semata-mata untuk mengantisipasi apabila terjadi pelanggaran atau tindak pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kampus,” jelas Ketua STIE DD Buntok H. Lisa Wanto,SE.,MAP saat ditemui di ruang kerjanya Minggu 31 Juli 2022.

Dikatakannya, bahkan di kampus STIE DD sendiri juga ada beberapa pemberitahuan yang dipasang baik melalui pamflet dan banner yang sangat jelas menyatakan menolak apabila ada tindak kekerasan seksual.

STIE mempunyai aturan yang ketat, seperti antara dosen dengan mahasiswa pada saat melaksanakan bimbingan skripsi atau bimbingan akademik tidak diperbolehkan di ruangan tertutup. Namun harus di ruangan terbuka, serta tidak boleh dilaksanakan di luar jam kerja kampus. Hal tersebut adalah untuk menghindari terjadinya tindak kekerasan atau pelecehan seksual.

Menurut Lisa Wanto, apabila terjadi kasus seperti itu tentunya kampus tidak membenarkan dan mengutuk dengan tegas karena akibatnya akan berdampak terhadap individu anak tersebut seperti masa depan akan rusak dan cita-cita masa depannya akan hilang karena kejadian itu.

“Tentunya bagi pelaku itu sendiri, kami berikan tindakan dengan tegas yakni diberhentikan sebagai dosen serta harus dilakukan tindakan hukum yang tegas pula sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelasnya.

Untuk menghindari terjadinya kasus kekerasan maupun pelecehan seksual baik di lingkungan perguruan tinggi maupun sekolah, sebagai pengajar harus sama-sama saling mengingatkan pentingnya menjaga agar jangan sampai hal tersebut terjadi.

“Alhamdulillah hingga saat ini, di kampus STIE DD Buntok tidak pernah terjadi tindak kekerasan maupun pelecehan seksual di kampus ini,” pungkas Lisa Wanto. (ded).