Frekuensi Penerbangan di Kalimantan Tengah Selama Juni 2022 Turun

Hardi/BERITA SAMPIT - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro

PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro menyampaikan, frekuensi penerbangan di Kalimantan Tengah selama Juni 2022 turun sebesar 10,45 persen dibanding Mei 2022, yaitu dari 1.234 penerbangan menjadi 1.105 penerbangan.

Ia menjelaskan, penurunan frekuensi penerbangan pada Juni 2022 dibanding bulan sebelumnya, diikuti penurunan jumlah penumpang dan volume arus barang.

Jumlah penumpang mengalami penurunan sebesar 15,07 persen, dari 115.041 orang (Mei 2022) menjadi 97.709 orang (Juni 2022). Penurunan ini berasal dari jumlah penumpang yang datang turun sebesar 17,68 persen, sedangkan jumlah penumpang berangkat turun sebesar 12,01 persen.

BACA JUGA:   Calon Gubernur Kalteng, Abdul Razak Pasang Kriteria Tinggi untuk Wakilnya, Siapa yang Cocok ?

“Penurunan ini berasal dari jumlah penumpang di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya yang turun sebesar 22,97 persen (dari 67.216 orang menjadi 51.775 orang), dan Bandara Iskandar, Kotawaringin Barat turun 11,21 persen (dari 35.577 orang menjadi 31.588 orang), sedangkan Bandara H. Asan, Kotawaringin Timur naik 20,55 persen (dari 10.114 orang menjadi 12,192 orang),” ucapnya saat menyampaikan rilis di Kantor BPS Kalteng, Senin 1 Agustus 2022.

Ia menjelaskan, konsentrasi penumpang masih didominasi oleh Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya (52,99 persen), diikuti oleh Bandara Iskandar, Kotawaringin Barat (32,33 persen), dan Bandara H. Asan, Kotawaringin Timur (12,48 persen).

BACA JUGA:   Gerindra Usulkan Menteri dari Kalimantan Tengah

Sementara itu, volume arus barang mengalami penurunan sebesar 15,90 persen. Volume bongkar barang turun sebesar 15,85 persen, sedangkan volume muat barang turun sebesar 15,99 persen. Volume arus barang yang mencapai 1.227 ton terdistribusi melalui Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya (62,67 persen), Bandara Iskandar, Kotawaringin Barat (24,37 persen), dan Bandara H. Asan, Kotawaringin Timur (12,14 persen). (hardi)