Kota Palangka Raya dan Sampit Kembali Alami Inflasi

HARDI/BERITA SAMPIT - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro.

PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Eko Marsoro menyampaikan, di Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,56 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,31 pada Juni 2022 menjadi 112,94 pada Juli 2022 dan di Sampit mengalami inflasi sebesar 0,24 persen, atau terjadi peningkatan IHK dari 115,23 pada Juni 2022 menjadi 115,51 pada Juli 2022.

Ia menjelaskan perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2022 secara umum di Kota Palangka Raya menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada Juli 2022 di Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,56 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 112,31 pada Juni 2022 menjadi 112,94 pada Juli 2022.

Tingkat inflasi tahun kalender (Juli 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 4,73 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 6,16 persen.

Inflasi bulanan (0,56 persen) di Kota Palangka Raya terjadi karena peningkatan nilai indeks harga konsumen di hampir semua kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok transportasi (2,46 persen), kelompok pendidikan (0,73 persen), kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,51 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,40 persen), kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga (0,33 persen).

Selanjutnya, kelompok pakaian dan alas kaki (0,27 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,24 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,15 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,03 persen). Kelompok kesehatan relatif stabil. Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,04 persen.

“Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di Kota Palangka Raya pada Juli 2022 antara lain angkutan udara, bawang merah, beras, pasir, cabai rawit, ikan nila, daun paku/pakis, bahan bakar rumah tangga, solar dan daging sapi,” ucapnya saat menyampaikan rilis di Kantor BPS Kalteng, Senin 1 Agustus 2022.

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga dan memperlambat laju inflasi antara lain daging ayam ras, minyak goreng, kacang panjang, susu bubuk, sawi hijau, emas perhiasan, ikan asin telang, semangka, ikan gabus, dan bawang putih.

Sementara inflasi tahun kalender (4,73 persen) terjadi karena peningkatan indeks kelompok kelompok transportasi (8,62 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (5,96 persen), kelompok makanan, minuman dan tembakau (5,68 persen), dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin (5,33 persen).

Inflasi tahun ke tahun (6,16 persen) di Kota Palangka Raya disebabkan oleh meningkatnya indeks harga konsumen pada beberapa kelompok pengeluaran, antara lain pada kelompok transportasi (13,33 persen), kelompok makanan, minuman dan tembakau (7,79 persen), dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (6,76 persen).

Searah dengan Kota Palangka Raya, perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2022 di Sampit secara umum juga menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada Juli 2022 di Sampit mengalami inflasi sebesar 0,24 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 115,23 pada Juni 2022 menjadi 115,51 pada Juli 2022.

Tingkat inflasi tahun kalender (Juli 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 4,66 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 7,85 persen.

Inflasi bulanan (0,24 persen) di Sampit terjadi karena adanya peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok pendidikan (1,24 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin (0,57 persen), kelompok transportasi (0,41 persen), kelompok perumahan, air dan listrik (0,40 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,30 persen), serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,13 persen).

Sementara kelompok kesehatan dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya relatif stabil. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok komunikasi dan jasa keuangan (0,04 persen) dan kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen). Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga dan memberikan andil inflasi di Sampit pada Juli 2022 antara lain ikan tongkol/ikan ambu-ambu, tomat, ikan nila, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, udang basah, mie kering instant, cabai rawit, tarif listrik, dan sekolah menengah atas.

“Sementara itu beberapa komoditas yang mengalami penurunan indeks harga dan memperlambat laju inflasi antara lain daging ayam ras, minyak goreng, ikan patin, telur ayam ras, kacang panjang, bawang putih, sawi hijau, kangkung, rimbang/tekokak dan semen,” jelasnya.

Inflasi tahun kalender (4,66 persen) terjadi karena peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (7,17 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (5,44 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (5,01 persen), serta kelompok transportasi (4,52 persen).

Inflasi tahun ke tahun (7,85 persen) disebabkan oleh peningkatan indeks harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (18,13 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (8,70 persen), serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (6,66 persen). (Hardi)