Warga Keluhkan Suara Bising Audio Sarang Walet

DEDDY/BERITA SAMPIT : Keberadaan sarang burung walet dikeluhkan warga desa baru, karena kerasnya audio panggil yang dihidupkan pemiliknya.

BUNTOK – Semakin banyaknya bangunan sarang burung walet di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dan sekitarnya, tentu sangat menjanjikan untuk peningkatan perekonomian bagi pengusaha sarang walet.

Namun keberadaannya dan kerasnya audio panggil sarang walet, tidak sedikit menuai protes warga, bahkan dihidupkan oleh pemilik bangunan sarang walet hingga malam hari.

HI (49) salah satu warga Rt.006 Rw.002 Desa Baru Kecamatan Dusun Selatan (Dusel) mengatakan, seharusnya apabila menghidupkan audio panggil sarang walet kiranya cukup dari pagi hingga menjelang senja tidak perlu hingga malam hari.

BACA JUGA:   Tokoh Pemuda Desa Baru Gelar Lomba Pawai Tanglong dan Bagarakan Sahur

“Bahkan tidak jarang, ada juga yang full 24 jam menghidupkan volume audio panggil sarang walet dengan keras dan sangatlah wajar apabila warga dilingkungan sekitar merasa keberatan dan sangat terganggu,” katanya, Kamis 4 Agustus 2022.

Ia mengaku enggan untuk menegur pemilik sarang walet tersebut karena dikira kita iri karena tidak memiliki sarang walet.

“Disini bukanlah masalah, kita ada atau tidak memiliki bangunan sarang walet namun semua demi kenyamanan lingkungan saat beristirahat dimalam hari,” jelasnya.

Lebih lanjut ditambahkannya, apabila ingin membangun sarang burung walet tentunya harus meminta ijin warga sekitar, jarak bangunan jauh dari pemukiman yang berjarak sekitar 100 meter dan wajib memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

“Yang jelas kita berharap, tolong hormatilah tetangga yang beristirahat dimalam hari karena lelah dengan aktifitas dan kita tidak iri maupun melarang menghidupkan audio panggil sarang walet itu hak mereka. Yang kita inginkan menghidupkan audio panggil sarang walet cukup dari pagi dini hari atau setelah sholat subuh hingga senja bukan berkelanjutan hingga malam hari,” pungkasnya. (ded)