Sutiana Ketua KUD Tani Subur Uji Coba Berkebun Talas Beneng Kualitas Eksport Perdana di Kobar

Sutiana saat berada di lokasi kebun Talas Beneng, sebelum daunnya dipanen. Sisi lain, open pengering daun Talas Beneng, ciptaan KUD Tani Subur.

PANGKALAN BUN – Sutiana Ketua KUD Tani Subur Desa Pangkalan Tiga Kecamatan Pangkalan Lada Kabupaten Kobar, kembali melakukan uji coba berkebun Talas Beneng berkualitas ekspor, yang kali pertama di Kabupaten Kobar Kalteng.

Sebelumnya Sutiana yang rajin melakukan uji coba berbagai eksperimen tentang jenis tanaman palawija dan pertanian lainnya selalu membuahkan hasil, khususnya untuk dikembangkan lagi kepada masyarakat petani di desanya.

“Mencoba untuk menanam tanaman pertanian, menurut saya adalah merupakan awal dari pengalaman untuk menambah pengetahuan. Dan tumbuhan talas sebenarnya sejak dulu sudah banyak ditanam masyarakat petani. Tapi yang namanya talas beneng, atau Xantoshoma undipes K. Koch merupakan panganan lokal yang kaya dengan gizinya baru ditemukan di Kabupaten Pandeglang Banten,” kata Sutiana.

Menurut Sutiana, setelah mempelajari metode cara menaman Talas Beneng yang baik, kemudian membeli bibitnya ke Pandeglang.

BACA JUGA:   Polres Kobar Amankan Aksi Damai Aliansi Masyarakat

“Alhamdullilah, setelah bibit talas beneng ditanam disela-sela lahan kebun sawit, dan lahan lainnya dengan luas sekitar 10 hektar, tumbuh dengan subur , setelah 4 bulan tumbuh daunnya sudah dipanen, itulah uniknya talas beneng,” ujar Sutiana.

Lanjut Sutiana, setelah daunnya dipanen menunggu setahun setengah kemudian, dipanen ubi nya. “Jadi selama kita menunggu memanen ubi nya, kita bisa mengolah daun talas diiris-iris seperti irisan tembakau, kemudian di open setelah kering seperti tembakau baru dijual ke Salatiga untuk diekspor, sebagai bahan baku obat,” ungkapnya.

Harga daun talas beneng, kata Sutiana memang lumayan cukup menjanjikan, sesuai dengan gradnya Rp 20.000/kg, sedangkan ubi nya Rp 7000/kg. Kemudian cara menanam talas beneng, mudah bisa dimana saja termasuk dipekarangan samping, muka rumah.

BACA JUGA:   Awal Ramadan, Warga Laksanakan Tarawih di Masjid Alhijrah

“Atau disela-sela kebun sawit , ditanam seperti tanaman tumpang sari, juga bisa disela-sela tanaman kebun jagung dan tanaman palawija lainnya. Keunikan lainnya tanaman talas beneng tidak mengganggu kepada tanaman lainnya dan ubi nya sebelum dikupas bisa tahan lama sampai 4 bulan, kalau talas bogor sebelum dikupas tidak bisa tahan lama, cepat membusuk,” imbuh Sutiana.

Sutiana Ketua KUD Tani Subur, yang juga seorang politisi Partai Golkar juga Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kobar, belum lama ini telah diundang Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Presiden. Ada apa ?…karen sosok Sutiana yang kesehariannya sederhana, tidak memiliki titel Profesor, Doktor, dan titel kesarjanaan lainnya, tapi bisa menemukan penemuan barunya dalam bidang pertanian. Semoga sosok Sutiana menjadi aspiratif masyarakat Kobar. (Man).