SAMPIT – Perhatian Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui dinas terkait terhadap sarana dan prasarana pendidikan khususnya di wilayah pedesaan masih sangat minim. Hal itu terbukti di SDN SP-1 Babaluh, Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut.
Pantauan Berita Sampit, kondisi sekolah dasar eks transmigrasi sejak tahun 90an ini seperti sangat jauh tersentuh pembangunan fisik. Plafon, meja kursi (meubelair) belajar, bahkan dinding sekolah sudah banyak yang lapuk dimakan usia.
Pihak sekolah mengakui bahwa sudah acap kali mengusulkan pembangunan fisik setidaknya rehabilitasi sekolah. Faktanya, aspirasi tersebut dianggap tidak pernah dilirik oleh pemangku kepentingan. Alhasil, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
Kepala Desa Rawa Sari Sigit Pranoto mengatakan, prestasi murid di SDN SP-1 Babaluh sangat membanggakan, bahkan hampir setiap tahun ajaran baru pemerintah desa memberikan bantuan berupa peralatan sekolah kepada murid berprestasi.
“Peralatan sekolah yang kami berikan kepada murid berprestasi hanya sebatas untuk mengapresiasi supaya murid maupun tenaga pendidik/guru semakin semangat mencetak generasi yang berprestasi,” ujar Sigit kepada wartawan media siber Berita Sampit, Jumat 12 Agustus 2022.
Terkait kondisi sarana dan prasarana, Sigit mengaku sangat prihatin. Pasalnya, kata dia, bangunan fisik, meubelair, bahkan lemari nyaris tidak ada di dalam ruangan baik untuk kepala sekolah bahkan murid.
“Banyak kekurangan pada SDN SP-1 Babaluh, khususnya sarana dan prasarana yang saat ini sangat perlu diperhatikan, ruangan kelas, meubelair yang saat ini kondisinya juga sangat memprihatinkan , tentunya ini menjadi PR kita semua bukan hanya PR bagi sekolah,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, letak SDN SP-1 Babaluh berada di wilayah Desa Rawa Sari, sedangkan kepala desa diberikan amanah dan wewenang ikut untuk memantau dan mengawasi perkembangan tidak hanya di bidang kesehatan bahkan di bidang pendidikan. (ifin)
