Kementerian Kominfo Dorong UMKM Go Digital lewat DEA

Suasana kegiatan pelatihan Digital Enterpreneurship Academy (DEA) 2021 yang diselenggarakan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP-Kominfo) Manado, di Palu, Senin (1/11/2021). ANTARA/HO/Kominfo Kota Palu/Moh Ridwan

JAKARTA – Menanggapi pidato Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR RI, Selasa, yang antara lain menyinggung peran usaha mikro kecil menengah dalam perekonomian bangsa, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan akan terus mendorong lebih banyak UMKM go digital melalui DEA.

DEA atau Digital Enterpreneurship Academy merupakan program yang digalakkan Kementerian Kominfo sejak 2020 dengan tujuan meningkatkan partisipasi pelaku UMKM dalam ekonomi digital dan juga meningkatkan kapasitas usaha mereka.

“Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM dalam mengadopsi dan mengoptimalisasi teknologi ke dalam pengembangan bisnisnya. Program DEA juga membantu pelaku UMKM untuk dapat bersaing di pasar nasional serta scale up di pasar internasional,” kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menjawab pertanyaan ANTARA, Selasa 16 Agustus 2022 malam.

Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa, menegaskan salah satu cara untuk membuat Indonesia bisa bertumbuh dan semakin inklusif ialah dengan mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian bangsa untuk naik kelas.

Salah satu cara menaikkan kelas UMKM itu ialah dengan mendorong dan memfasilitasi mereka memanfaatkan digitalisasi ekonomi.

Dalam pidatonya itu, Jokowi menyebutkan digitalisasi ekonomi terbukti berkembang pesat dan dapat dilihat dengan munculnya dua decacorn dan sembilan unicorn di Tanah Air.

Tentunya peluang yang sama juga dimiliki para pelaku UMKM di Indonesia, namun memang membutuhkan dukungan yang kuat untuk bisa memanfaatkan ekosistem ekonomi digital dengan tepat.

Presiden Joko Widodo juga menyebutkan bahwa bantuan pendanaan murah serta penayangan produk UMKM di e-katalog pemerintah diharapkan juga membantu penyerapan produk-produk UMKM.

Dari segi kebijakan di badan pemerintahan pun, tentunya Pemerintah Indonesia terus mendukung UMKM dengan langkah konkret di antaranya mewajibkan belanja APBN, APBD, dan BUMN untuk pembelian produk dalam negeri.

Sejalan dengan pengembangan talenta UMKM untuk go digital, Kementerian Kominfo juga menyebutkan pihaknya terus mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai langkah agar masyarakat Indonesia bisa ikut menaikkan kelas usaha dari para pelaku UMKM lokal.

Dengan menciptakan tren untuk mencintai produk buatan anak bangsa dan mengalihkan daya beli warga pada produk-produk lokal tentunya potensi UMKM untuk dapat naik kelas semakin besar.

Kementerian Kominfo optimistis bahwa pada 2024 Indonesia sudah bisa memenuhi target 30 juta UMKM go digital.

(ANTARA)