Borneo Forum Diharapkan Dapat Meningkatkan Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Usaha

Hardi/BERITA SAMPIT - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat membuka kegiatan Talkshow Borneo Forum, di Swiss Belhotel Danum Palangka Raya.

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengapresiasi terlaksananya kegiatan Borneo Forum, yang diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi Pemerintah dan pelaku usaha dalam rangka mewujudkan Industri Kelapa Sawit berkelanjutan, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang melanda.

“Borneo Forum ini, merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Pengurus dan Anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Timur sejak tahun 2017,” ucap Sugianto Sabran saat membuka kegiatan Talkshow Borneo Forum, di Swiss Belhotel Danum Palangka Raya, Rabu 24 Agustus 2022.

Mengusung tema menuju industri sawit berkelanjutan, Borneo Forum melibatkan semua GAPKI di Wilayah Pulau Kalimantan seperti Kaltim, Kalteng, Kalbar, Kalsel, dan Kaltara. Tahun ini merupakan pertemuan yang ke-5 dan menjadi tuan rumah adalah GAPKI Kalimantan Tengah.

Pada kesempatan itu Sugianto Sabran menyampaikan kondisi kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Tengah seperti data perizinan Perusahaan Besar Swasta (PBS) sebanyak 300 Unit dengan luas 3,2 juta hektar. Namun PBS yang sudah operasional sebanyak 198 Unit dengan luas 2,3 juta hektar dan PBS yang belum operasional sebanyak 102 Unit dengan luas 941.690 hektar.

BACA JUGA:   Bupati Kotim Halikinnor Dinilai Layak Maju di Pilkada Kalteng 2024

Selanjutnya, data produksi Tahun 2021 seperti Produksi CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 6,5 juta Ton, Produksi Kernel sebanyak 1,3 juta Ton, dan Produksi PKO (Palm Kernel Oil) sebanyak 146.429 Ton.

Oleh karena itu dirinya mengharapkan adanya kesepahaman bersama, antara pemerintah pusat dan daerah mengenai usulan provinsi penghasil sawit terhadap Dana Bagi Hasil Sawit (DBH Sawit), dengan pertimbangan bahwa sebagai provinsi penghasil sawit yang juga membutuhkan peningkatan aspek Kesehatan, Pendidikan dan aspek Infrastruktur membutuhkan anggaran yang tidak sedikit dan secara mendasar seluruh kekayaan alam kiranya dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat daerah setempat.

BACA JUGA:   Polda Kalteng Musnahkan Barang Bukti Narkotika Sitaan dari Tersangka di Empat Wilayah Kabupaten/Kota

“Harapan saya juga terhadap para pemilik PBS atau Pengurus dan Anggota GAPKI di Provinsi Kalimantan Tengah, supaya memperhatikan aspek kemitraan dan pemberdayaan masyarakat sekitar areal perkebunannya, terutama membangun kebun plasma dan memfasilitasi program serta kegiatan kemitraan lainnya, terutama disaat harga Tandan Buah Segar (TBS) sedang menurun ini,” jelasnya.

Selain itu juga agar PBS memperhatikan aspek lingkungan dan sosial dalam pelaksanaan pengelolaannya di lapangan.

Terakhir, agar menjadi perhatian bersama adalah bagaimana upaya penyelesaian lahan sawit masyarakat lokal yang masih terindikasi berada dalam kawasan hutan dan upaya peningkatan praktek budidaya pekebun swadaya supaya ke depan terdapat peningkatan produksi. (hardi)