Pemprov Kalteng Dorong TPID Lakukan Sejumlah Aksi dalam Pengendalian Inflasi

Wagub Kalteng Edy Pratowo. ANTARA/Muhammad Arif Hidayat

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo mengatakan, pemerintah provinsi mendorong TPID melakukan sejumlah aksi dalam pengendalian inflasi, di antaranya dengan pengembangan hortikultura.

“Langkah ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap daerah lain,” katanya dalam rapat TPID Kalteng di Palangka Raya, Kamis 25 Agustus 2022.

Adapun terkait pengembangan hortikultura yang dilakukan di Kalteng pada 2022 ini, melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP), salah satunya pada tanaman bawang merah.

DTPHP Kalteng membantu para petani di sejumlah kabupaten untuk mengembangkan budi daya tanaman bawang merah, dengan menyalurkan bantuan benih bawang merah berupa umbi untuk dibudidayakan petani di dua kabupaten, yakni Kotawaringin Timur sebanyak 1.500 kilogram dan Lamandau sebanyak 3.000 kilogram.

BACA JUGA:   Bubarkan Aksi Tawuran, Ditsamapta Polda Kalteng Amankan Puluhan Remaja

Selain bantuan benih bawang merah yang bersumber dari APBD provinsi, juga ada bantuan benih yang berasal dari pemerintah pusat. Bantuan ini berupa biji dan bukan umbi, yang diperuntukan bagi para petani di Pulang Pisau dengan luasan sekitar 40 hektare.

Lebih lanjut Edy meminta kepada bupati/wali kota, perangkat daerah dan TPID segera mengoptimalkan penggunaan anggaran belanja tidak terduga dari APBD untuk mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

“Juga memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk mengurangi disparitas pasokan dan harga antar wilayah,” terangnya.

Selain itu Pemprov mendorong optimalisasi subsidi biaya transportasi untuk membantu lalu lintas barang, utamanya komoditas pangan strategis agar tidak terlalu terbebani biaya transportasi, hingga menjalin komunikasi efektif dan mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak, sehingga ekspektasi masyarakat maupun pelaku usaha terkait kenaikan inflasi dapat terkendali dengan baik.

BACA JUGA:   Pemprov Gelar Rakor Sahli se Kalteng, Nuryakin Berharap Ada Peningkatan Peran Staf Ahli

“Saya juga mengharapkan TPID mengkaji opsi stabilisasi ke depan melalui pembentukan peran BUMD. Hal ini agar mempermudah upaya pemerintah daerah menjaga kecukupan dan ketersediaan barang pangan pada harga yang terjangkau,” tuturnya.

Dia juga berharap kepada seluruh Bupati dan Wali Kota se-Kalimantan Tengah memberi perhatian lebih pada upaya menjaga dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Semua ini perlu dilakukan dan menjadi perhatian bersama, mengingat berdasarkan rilis BPS, inflasi Kalimantan Tengah pada Juli 2022 tercatat sebesar 6,79 persen (year on year).

(ANTARA)