Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Kotim, Besok Turun ke Jalan Tolak Kenaikan BBM

IST / BERITA SAMPIT - Ranbbani Ketua BEM STIH Habaring Hurung yang juga Ketua HMI Cabang Sampit saat ikut aksi menolak kenaikan BBM di depan kantor DPRD Provinsi Kalimantan Barat.

SAMPIT – Mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat Kotim (Kotawaringin Timur) rencananya Selasa 6 September 2022 akan turun ke jalan menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Koordinator lapangan Rabbani mengatakan mereka akan menurunkan banyak massa karena Sampit keras serta tegas menolak kenaikan harga BBM tersebut.

“Kami akan turun bersama mahasiswa, OKP-OKP, serta masyarakat Kotim, ini kegiatan terbuka siapa saja silahkan jika ingin bergabung,” kata Ketua HMI Cabang Sampit ini, Senin 5 September 2022.

Menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIH Habaring Hurung Sampit ini, mahasiswa yang tergabung berasal dari BEM ada sekitar 500 orang ditambah dari OKP dan masyarakat Kotim, sehingga akan banyak massa yang turun menyampaikan aspirasi nantinya.

BACA JUGA:   Dua Spesialis Curanmor di Sampit Dibekuk Polisi

“Ada empat isu yang akan kami bawa, isu nasional soal kenaikan BBM ini dan isu daerah, karena persoalan-persoalan daerah kita yang hingga kini belum terselesaikan juga banyak,” tegasnya.

Menurut Rabbani tujuan aksi mereka nantinya adalah ke DPRD Kotawaringin Timur, karena mereka menginginkan agar DPRD perpanjangan tangan masyarakat bisa ikut menyuarakan tuntutan tersebut. Sementara itu titik kumpul di sekretariat HMI Cabang Sampit, Jalan Ahmad Yani.

BACA JUGA:   Pelni Tambah Dua Kapal Layani Mudik Lebaran Tujuan Sampit ke Surabaya dan Semarang

Ia juga menambahkan kenaikan harga BBM ini merupakan persoalan yang sangat serius dan membebankan masyarakat, sehingga mereka memilih turun ke jalan menyuarakan tuntutann itu.

“Beberapa hari yang lalu juga kami turun aksi di Kalimantan Barat, depan DPRD Provinsi Kalbar bersama mahasiswa di sana dan besok di DPRD Kotim,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya Pertalite dijualn dengan harga Rp7.650 naik jadi Rp 10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 naik jadi 6.800 per liter, Pertamax dari Rp 12.500 naik jadi Rp 14.500 per liter.(naco)