Kades Handil Sohor Aktif dalam Pencegahan Stunting

IST / BERITA SAMPIT - Kepala Desa Handil Sohor, Muhammad Yusuf saat melakukan program pencegahan stunting di wilayahnya.

SAMPIT – Muhammad Yusuf, kepala Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) aktif dalam program kegiatan pencegahan stunting.

Yusuf mengatakan bahwa Desa Handil Sohor telah ditetapkan sebagai desa lokus stunting sejak 2019 maka untuk itu pemerintah desa sejauh ini selalu berjibaku dalam penanganan stunting.

Menurutnya stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir 14 Hari Kedepan

Menurutnya dengan berbagai macam cara dilakukan untuk mencegah stunting tersebut. Seperti membentuk kader khusus penanganan stunting, membuat program bunting (bunda tanggap stunting)

Dirinya juga melakukan sosialisasi ke masyarakat khususnya Desa Handil Sohor, dan bekerjasama dengan berbagai pihak diantaranya sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMK yang ada di Handil Sohor, serta Puskesmas dan pihak Kecamatan MHS.

“Kami juga menyiapkan anggaran dari dana desa untuk penanganan stunting tersebut diantaranya untuk pembagian susu balita, pemberian makan tambahan (PMT), dan terbaru bekerjasama dengan Team Aksi Cegah Stunting (ACS) dari Jakarta,” tegasnya, Senin 5 September 2022.

BACA JUGA:   RSUD dr Murjani Sampit Belum Terima Pasien Caleg Terapi Kejiwaan Pasca Pemilu

Sejauh ini juga kata dia telah dilaksanakan kegiatan dari Team ACS yaitu memberikan telor setiap hari satu biji dan susu UHT untuk semua balita yang ada di Desa Handil Sohor, serta perawatan intensif di puskesmas dan juga melakukan rujukan kerumah sakit umum dr Murjani Sampit.

“Alhamdulillah program tersebut sudah berjalan lancar dan menempatkan Kotim sebagai yang terbaik dalam hal penanganan stunting tingkat provinsi,” pungkasnya
(nardi)