Resmi Ditutup, Perputaran Uang di Pekan Raya Sampit Capai Rp15 Miliar

Pekan Raya Sampit resmi ditutup, Senin (5/9/2022) malam. Suasana keramaian di salah satu tenda pedagang. ANTARA/Norjani

SAMPIT – Pengelola Pekan Raya Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), memperkirakan perputaran uang dalam kegiatan tersebut tembus Rp15 miliar meski hujan sempat turun selama tiga hari dalam event itu.

“Ada tiga hari hujan deras sehingga pengunjung turun drastis. Tapi alhamdulillah tujuh hari lainnya, pengunjung membeludak sehingga perputaran uang masih cukup tinggi,” kata Ketua Pekan Raya Sampit, Rahmat Noor usai menutup acara, Senin 5 September 2022 malam.

Rahmat mengakui realisasi keuntungan dalam kegiatan kali ini lebih rendah dibanding kegiatan sebelumnya. Dua bulan lalu saat Bazar UMKM Harati di lokasi yang sama yakni lapangan mini kompleks Stadion 29 November Sampit, perputaran uang saat itu bisa mencapai Rp25 miliar.

Meski perputaran uang dalam kegiatan selama 10 hari tersebut sedikit lebih rendah, Rahmat menilai hasilnya termasuk cukup bagus. Pedagang pun senang karena pendapatan mereka tetap menghasilkan keuntungan lumayan.

BACA JUGA:   Lomba TTG Kotim 2024 Fokus Gunakan Sumber Daya Daerah

Saat hujan deras mengguyur, jumlah pengunjung paling banyak berkisar 200 orang. Namun saat cuaca bagus, jumlah pengunjung bisa melonjak berkisar 6.000 sampai 8.000 orang per hari.

Saat malam penutupan, menurut dia, pengunjung sangat membeludak. Bahkan ada yang menyarankan agar waktu kegiatan diperpanjang, tetapi panitia tetap berpegang pada jadwal semula.

Rahmat pun menyampaikan terima kasih kepada bupati, wakil bupati dan semua pihak terkait yang telah mendukung sehingga Pekan Raya Sampit berjalan lancar.

Kegiatan acara penutupan juga diisi penyerahan penghargaan dan hadiah kepada para pemenang lomba foto sejarah Kota Sampit yang hasil karyanya dipamerkan selama Pekan Raya Sampit.

BACA JUGA:   Petugas Pemilu KPU dan Bawaslu di Katingan Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

“Harapan saya selalu penyelenggara kegiatan, kegiatan ini bisa rutin digelar. Mudah-mudahan kegiatan ini kembali didukung pada 2023 agar kita bisa terus mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Dua kali kita gelar, antusias pedagang maupun masyarakat sangat tinggi,” harap Rahmat.

Sementara itu, salah seorang pedagang Wahyu mengaku senang bisa mengikuti Pekan Raya Sampit. Dia mengaku bisa mendapat untung, meski dari 10 hari kegiatan, terdapat tiga hari hujan deras yang membuat sepi kunjungan.

“Tapi alhamdulillah hasilnya mencukupi. Alhamdulillah mencapai target. Seandainya tidak hujan, mungkin lebih banyak. Ada tiga hari hujan. Tapi dengan membeludaknya pengunjung pada tujuh hari lainnya, hasilnya itu tertutupi saja,” ujar Wahyu.

(ANTARA)