Sungai Jelai di Sukamara Tercemar Ringan 

Sungai Jelai : ENN/BERITA SAMPIT - Banyaknya aktivitas kegiatan manusia di Sungai Jelai mengakibatkan pencemaran lingkungan sungai.

SUKAMARA – Kualitas air di Bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Jelai Kabupaten Sukamara mengalami pencemaran ringan. Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukamara pada Semester II tahun 2021.

Kepala DLH Sukamara, M Fakhmy Rizal yang mengatakan bahwa berdasarkan hasil evaluasi Pollutant Indeks (PI) air Sungai Jelai dam Sungai Mapam pada masing-masing lokasi penelitian masuk kategori tercemar ringan.

“Ada enam titik kita pengambilan sampel yaitu di Hulu Sungai Mapam, Tengah Sungai Mapam, Hilir Sungai Mapam lalu di Hulu Sungai Jelai, Tengah Sungai Jelai dan Muara Jelai,” terang Fakhmy, Kamis 8 September 2022.

BACA JUGA:   Diskeptan Sukamara Kembali Gelar Pasar Penyeimbang

Fakhmy Rizal menerangkan jika berdasarkan hasil pengukuran lapangan dan laboratorium, parameter-parameter Mikrobiologi Fecall Califrom dan Total Califrom konsentrasinya melebihi baku mutu air permukaan dan tidak layak konsumsi oleh masyarakat di sekitar DAS Jelai dan Mapam karena tidak memenuhi standar kesehatan.

“Meskipun harus dikonsumsi harus diolah terlebih dahulu, seperti direbus,” ujarnya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, air sungai tercemar ringan karena banyaknya kegiatan manusia di perairan, yaitu aktifitas masyarakat yang berperahu menggunakan mesin. Seperti kapal-kapal pengangkut barang dan hasil bumi yang memungkinkan terjadinya tumpahan atau limpasan minyak mesin dan buangan domestik rumah tangga yang terakumulasi pada titik sungai.

BACA JUGA:   Pasokan Beras Di Kabupaten Sukamara Dipastikan Tetap Lancar Jelang Ramadan

Dengan kondisi air sungai yang tercemar ringan tersebut maka pihaknya akan melakukan upaya pemeliharaan secara terus menerus sehingga status air tidak mengalami perubahan atau penurunan kualitas air. Caranya dengan melalukan pembinaan dan pengawasan terhadap sumber-sumber pencemaran yang berpotensi mencemari Sungai Jelai dan Mapam.

“Kita terus berupaya untuk menjaga kualitas air sungai agar tidak berubah atau menurun dan harapan kita ada kerjasama semua pihakuntuk sinergi dengan kegiatan pengelolaan kualitas air,” tukas Fakhmy. (enn)