PANGKALAN BUN – Riak pasca kenaikan harga BBM terus bergulir di kalangan sejumlah Pengusaha Otobis (PO) yang bermarkas Kota Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dengan ikut menaikan harga tarif angkutannya.
Seperti halnya PO Logos yang bermarkas di Pangkalan Bun. Pasca kenaikan harga BBM pada 5 September 2022 telah menaikan harga/tarif angkutan antar luar kota dari Pangkalan Bun-Palangka Raya dan sebaliknya.
“Sejak 5 September 2022, tariff baru PO Logos kenaikan harganya 10 sampai 15 persen sesuai dengan usulan Organda Provinsi Kalimantan Tengah, terkait perubahan harga tarif bawah angkutan umum,“ kata Rio Ferry Advendo Direktur Utama PO Logos, dikonfirmasi Berita Sampit, Jumat 9 September 2022.
Dikatakan, kenaikan harga BBM juga berdampak kepada naiknya harga olie, ban, dan spare parts mobil lainnya lainnya.
“Namun mau apa lagi, kenaikan BBM kan itu kehendak pemerintah pusat, yah mau tidak mau, suka tidak suka kita harus ikuti dengan berjiwa besar,“ ujar pria yang akrab disapa Rio.
Diakui Rio, saat awal kenaikan harga BBM para pengusaha otobis di Kalteng juga pihaknya cukup kewalahan, lantaran pihak SPBU membatasi pembelian BBM bagi Armada hanya 80 liter, sementara kebutuhan 1 rite untuk Armada Bus sekitar 150 liter lebih.
“Tapi bersyukur, setelah pemerintah daerah menggelar rapat dengan pertaminan, akhirnya sekarang pembelian BBM sudah normal kembali. Dan unsuk saat ini pasca kenaikan BBM, jumlah penumpang masih stabil,“ pungkas Rio. (man)
