Jalan HM Arsyad Sebagian Sudah Mulus, Catat, Wilayah Ini Masih Pengerjaan Cor Beton

ARIFIN/BERITA SAMPIT – Salah satu titik di Jalan HM Arsyad sedang ada pengerjaan proyek cor beton. Pengendara dihimbau untuk berhati-hati.

SAMPIT – Pengguna jalan raya atau yang akan melewati Jalan HM Arsyad terutama di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS), Samuda, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), diimbau hendaknya berhati-hati. Pasalnya, ada pembangunan jalan cor beton.

Pantauan Berita Sampit, ketika memasuki wilayah Desa Jaya Karet jalan masih terlihat mulus, setibanya di Desa Basirih Hilir hendaknya pengendara turunkan kecepatan kendaraannya, karena di wilayah tersebut sudah terlihat ada pengerjaan cor beton.

Ada beberapa titik pengerjaan cor beton mulai dari Desa Basirih Hilir sampai ke Desa Jaya Kelapa. Tentunya ini hendaknya jadi perhatian bagi pengguna jalan yang baru melintas di wilayah tersebut, sedangkan pengguna jalan yang sering melewati jalan tersebut kemungkinan sudah memahami kondisi di lapangan.

BACA JUGA:   PDIP Semakin Kokoh dengan 10 Kursi, Gerindra Geser Posisi Golkar

“Ketika terang masih bisa dilihat dengan mudah, yang kami takutkan itu ketika malam hari, karena tidak semua pengguna jalan tahu bahwa ada pengerjaan cor beton di wilayah Samuda ini,” ujar Iwan, salah seorang warga Desa Basirih Hilir, Sabtu 10 September 2022, malam.

Perlu diketahui, perencanaan Pemprov Kalteng akan membuat Jalan HM Arsyad itu mulus mulai bundaran KB hingga Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, dengan menggelontorkan anggaran kurang lebih Rp40 miliar.

BACA JUGA:   Patroli Buru Balap Liar di Sampit Bakal Ditingkatkan saat Ramadan

Hanya saja, masih ada beberapa ruas jalan yang belum diaspal atau mungkin terlewatkan, sehingga pengguna jalan diimbau tetap berhati-hati ketika akan melintas di sepanjang Jalan HM Arsyad mulai dari Bundaran KB hingga Ujung Pandaran.

“Mulai dari Desa Parebok sampai Desa Ujung Pandaran memang sudah mulus, Cuma masih ada beberapa titik jalan berlubang yang masih belum ditambal sulam, seperti di dekat pintu gerbang Desa Bapeang,” ujar Mahmud yang mengaku hampir setiap hari berangkat dari Samuda ke Sampit. (ifin)