Stabilisasi Harga Pangan, Upaya Pemerintah untuk Menekan Inflasi

IST/BERITA SAMPIT - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng Nuryakin saat membuka rapat koordinasi (rakor) satgas pangan menghadapi inflasi di wilayah Kalimantan Tengah

PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng Nuryakin menyampaikan stabilisasi harga pangan sebagai upaya pemerintah untuk menekan inflasi, baik di tingkat produsen atau konsumen.

Hal ini disampaikannya saat mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran membuka rapat koordinasi (rakor) satgas pangan menghadapi inflasi di wilayah Kalimantan Tengah khususnya Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur, di Aula Eka Hapakat Lantai III Kantor Gubernur Kalteng, Rabu 14 September 2022.

Dalam kesempatan tersebut Nuryakin mengatakan, bahwa hingga awal September 2022, sebagian besar bahan pokok menunjukkan kenaikan harga terutama komoditas cabai rawit, cabai keriting, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras dan daging sapi. Ini menunjukkan kenaikan dan rawan terjadi tekanan inflasi.

“Diharapkan Pemerintah dapat mengupayakan langkah-langkah antisipasi secara dini dan terkoordinasi melalui kebijakan yang tepat, sehingga tidak terjadi gejolak di masyarakat akibat meningkatnya permintaan dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan,” ucapnya.

Nuryakin juga menyebut, stabilisasi harga pangan diprioritaskan untuk komoditi yang mengalami kenaikan harga yang tinggi, pada produk pangan bergejolak dan wilayah yang mempunyai ketahanan stok pangan rendah serta memaksimalkan lintas sektor, sehingga mewujudkan pertanian Kalteng yang mandiri dan menciptakan kesejahteraan bagi petani dan bisa menekan inflasi.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis diantaranya menggelar pasar murah, dimana kegiatan gelar pasar murah dapat dilaksanakan di titik lokasi seperti di kecamatan dan kelurahan yang penduduknya yang bermukim jauh dari pasar. Pasar murah ini dilakukan dalam rangka untuk menekan inflasi daerah menjaga daya beli masyarakat agar tetap stabil,” pungkasnya. (Hardi)