Banjir di Kotim Berkurang Tersisa Tiga Kecamatan

ILHAM/BERITA SAMPIT - Wakil Bupati Kotim Irawati, menyerahkan bantuan dan membeli sayur pada salah seorang janda pedagang sayur korban banjir di Kelurahan Kuala Kuayan. Rabu 14 September 2022.

SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, mencatat kondisi banjir pada Kecamatan telah berkurang dari tujuh kini tersisa tiga Kecamatan yakni Mentaya Hulu, Parenggean dan Kota Besi.

“Artinya empat kecamatan sudah berkurang empat,” kata Kepala BPBD Kotim Rihel, Kamis 15 September 2022.

Namun dari tiga Kecamatan itu banjir telah meluas kesejumlah desa lain, salah satunya di Kecamatan Mentaya Hulu.

“Banjir di Kecamatan Mentaya Hulu mulai meluas dan bertambah jadi 8 desa yakbi Tanjung Jariangau, Bawan, Sapiri, Pemantang, Tangka robah, Satiung dan Kelurahan Kuala Kuayan,” jelasnya.

Sedangkan pada Kecamatan Kota Besi juga meluas yang sebelumnya hanya Desa Hanjalipan, kini Desa Simput yang terdekat juga telah terendam banjir.

Sedangkan Kecamatan Parenggean tetap tak ada perubahan atau debit air yang turun, banjir masih merendam pemukiman warga di satu Kelurahan dan lima desa yang ada di Kecamatan itu.

“Ketinggian air masih dikisaran 50 centimeter sampai 1,5 meter, dan yang cukup tinggi debit airnya ada di Desa Hanjalipan, karena daerah rendah dan tumpuan kiriman dari aliran sungai mentaya dan tualan ditambah air pasang,” jelasnya.

Dengan kondisi musim hujan yang diperkirakan puncaknya akan terjadi hingga bulan Desember 2022. Menurut Rihel, tak menutup kemungkinan banjir akan berlangsung cukup lama mencapai satu hingga dua bulan di desa yang terimbas banjir kiriman. (ilm).