NANGA BULIK – Jalan penghubung antar desa di Kabupaten Lamandau putus akibat banjir, sehingga aktivitas hilir mudik ke Kota Nanga Bulik melalui darat lumpuh total.
Joni Hardi, Kasi Bendahara dan Penanggulangan Bencana BPBD Lamandau usai pengecekan mengatakan, akibat luapan banjir dari sungai Lamandau itu membuat jalan menuju Desa Bunut dan Desa Sungai Mentawa tak bisa dilewati kendaraan dan harus menjadi prioritas untuk usulan ke pusat.
“Curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari ini dari siang hingga sore mengakibatkan sungai Lamandau meluap, juga mengakibatkan jalan utama tergenang banjir,” kata Joni, Sabtu 17 September 2022.
Joni menjelaskan, untuk sementara tercatat ada 10 titik jalan antar Desa Bunut yang terendam akibat banjir, dan warga yang terdampak masih dalam pendataan oleh petugas.
“Dampak material ada 10 titik jalan Desa Bunut dan Desa Sungai Mentawa, dari laporan beberapa warga sudah mulai mengungsi, sampai saat ini belum ada korban jiwa,” ungkapnya.
Hingga kini BPBD Kabupaten Lamandau juga terus melakukan pemantauan dan pelaporan perkembangan banjir. “Kondisi terakhir banjir masih sedang berlangsung. Untuk sementara belum ada laporan korban,” katanya.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Lamandau juga mencatat 510 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak dari 1.714 jiwa dari 13 desa yang terdampak, karena dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi.
Joni mengungkapkan, banjir akibat luapan air sungai Lamandau ini merendam rumah warga dengan ketinggian mulai 20 centimeter hingga 50 centimeter.
“Akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Lamandau mengakibatkan tergenangnya air dan meluapnya Sungai Lamandau dengan ketinggian air 20 hingga 50 centimeter, untuk ketinggian Sungai Lamandau sudah mencapai 702 Cm, dengan status Tanggap Darurat.” pungkasnya. (Andre).
