KASONGAN – Kaum ibu-ibu yang tergabung dari berbagai perwakilan organisasi Perempuan se-Kabupaten Katingan mendapat pengetahuan dengan mengikuti Seminar Penanganan dan Pencegahan Tindak Pidana Melalui Media Elektronik, di aula kantor BPKAD Katingan, Senin 19 September 2022.
Kegiatan yang digagas oleh Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kabupaten Katingan tersebut menghadirkan 2 orang narasumber dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ketua Forum Puspa Katingan Winda Natalia, melalui Wakil Ketua Ahmad Efendi, mengatakan dua orang narasumber ini adalah Founder Serena Psikologi/DP3AP2KAB Provinsi Kalteng, ibu Rensi. Seminar yang disampaikan tentang Digital Parenting Dalam Upaya Penanganan dan Pencegahan Tidak Pidana Melalui Media Elektronik.
Kemudian, narasumber dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Kota Palangkaraya, ibu Kartika Candrasari. Materi yang disampaikan tentang penanganan dan pencegahan tindak pidana melalui media elektronik.
Lanjutnya menambahkan, selain dihadiri organsiasi Perempuan, kegiatan juga dihadiri perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Satuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Katingan, dan tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Ahmad Efendi, mengatakan bahwa keberadaan media elektronik menjadi salah satu faktor penunjang kemajuan Kualitas kehidupan manusia. Dimana masyarakat semakin merasakan kemudahan untuk berkomunikasi dan mencari informasi tanpa batas ruang dan waktu. Di satu sisi penggunaan media elektronik memberikan dampak positif, tetapi di sisi lain tentu juga memiliki dampak negatif pada pembentukan karakter anak, remaja dan dalam kehidupan bermasyarakat.
” Dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi saat ini, maka Forum Puspa hadir terdepan sejak awal turut membantu Pemerintah Pemerintah Kabupaten Katingan untuk berperan dalam upaya pencegahan kekerasan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” jelas Ahmad Efendi.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan bisa membuka wawasan masyarakat terutama ibu-ibu terkait penanganan dan pencegahan tindak pidana melalui media elektronik baik secara segi hukum dan juga dampak psikologisnya terhadap anak-anaknya.
“Besar harapan agar informasi ilmu pengetahuan yang diperoleh dan didapat bisa dibagikan masyarakat lainnya. Dan pada akhirnya dapat secara bersama-sama menjaga anak, keluarga dan masyarakat di lingkungan masing-masing dari kejahatan melalui media elektronik serta yang lainnya,” ungkapnya. (Annas).
