Menteri Perdagangan Bidik Peningkatan Ekspor Jasa ke Australia

ANTARA/BERITA SAMPIT - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan saat menggelar pertemuan dengan Associate Secretary Tim Yeend di Nusa Dua, Bali, Rabu 21 September 2022.

NUSA DUA, BALI – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membidik peningkatan ekspor jasa lewat penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Xtramile Solutions Pty Ltd dari Australia.

“Saya ucapkan selamat kepada Xtramiles Solutions dan UGM atas kesepakatan yang akan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia di bidang perdagangan jasa,” kata Mendag Zulkifli Hasan seusai menyaksikan penandatanganan tersebut di Nusa Dua, Bali, Rabu 21 September 2022.

Mendag menyampaikan, kerja sama dengan Australia dinilai menjadi bagian penting dalam mencapai kinerja ekspor jasa Indonesia yang lebih memuaskan di masa depan.

Mendag Zulkifli Hasan dan Associate Secretary Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia Tim Yeend menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Dekan Fakultas MIPA UGM Profesor Kuwat Triyana dan Direktur Xtramile Solutions Pty. Ltd. Robin Hadiprodjo.

Dalam MoU tersebut, Xtramile Solutions Pty Ltd akan merekrut lulusan Fakultas MIPA Jurusan Ilmu Komputer UGM tahun 2023-2028.

Perusahaan Australia ini didirikan tahun 2004 oleh diaspora Indonesia yang menyediakan jasa IT khususnya di bidang kesehatan, khususnya rumah sakit pemerintah Australia dan institusi kesehatan swasta di Australia.

BACA JUGA:   Mewaspadai Ancaman Resesi 2024, Mukhtarudin: UMKM Bisa Jadi Solusi Jitu Tahan Guncangan Global

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, MoU ini sebagai bentuk kolaborasi yang saling menguntungkan antara akademisi dan dunia usaha. MoU ini juga menciptakan peluang bagi anak muda Indonesia untuk meningkatkan keterampilannya dan berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

“MoU ini adalah sebuah terobosan nyata dari konsep economic powerhouse dan merupakan bagian penting dari Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang menjadi pembeda dengan bentuk kerja sama sejenis yang telah Indonesia miliki sebelumnya,” jelas Mendag.

Pada kesempatan yang sama, Mendag melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Secretary Tim Yeend.

Pertemuan dilakukan di sela rangkaian kegiatan G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Nusa Dua, Bali, pada 21-23 September 2022.

Zulkifli dan Associate Secretary Tim Yeend membahas penguatan hubungan ekonomi, khususnya perdagangan, baik secara bilateral, regional maupun multilateral.

“Saya dan Australia mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan kedua negara yang telah berkontribusi besar dalam mendorong peningkatan perdagangan Indonesia dan Australia, di antaranya melalui pemanfaatan IA-CEPA dan ASEAN, Australia, New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA),” jelas Mendag.

BACA JUGA:   Mukhtarudin: Green Energy dan Green Industry Jadi Bagian Kehidupan

Pada pertemuan, Mendag mengapresiasi partisipasi Australia di G20 TIIMM dan Australia menyatakan kesiapannya mendukung kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia. Keduanya juga berkomitmen untuk saling mendukung terjaminnya keamanan pangan dan energi di kedua negara.

Terkait Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan pentingnya RCEP demi pembangunan ekonomi di kawasan dan menyampaikan perkembangan proses ratifikasi.

“Parlemen kami telah menyetujui RUU RCEP untuk menjadi UU pada 30 Agustus 2022. Selanjutnya akan dilakukan proses pengundangan oleh Presiden” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Menutup pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan mengajak pebisnis dan kalangan pengusaha Australia untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37.

Pameran dagang terbesar di Indonesia ini akan dilaksanakan secara fisik pada 19—23 Oktober 2022 dan secara virtual pada 19 Oktober–19 Desember 2022.

“Saya mengundang pebisnis dan kalangan pengusaha Australia untuk berpartisipasi pada Expo tersebut karena TEI dapat menjadi wadah yang tepat bagi pelaku usaha dalam mengembangkan hubungan perdagangan kedua negara,” imbuh Mendag. (Antara).