JAKARTA – Pegolf Indonesia Naraajie Emerald Ramadhan Putra menuntaskan turnamen Asian Development Tour (ADT) Combiphar Players Championship 2022 dengan berada di posisi 10 besar.
“Dibanding skor di hari pertama dengan lima di atas par, secara keseluruhan saya senang dengan hasil ini. Setelah menang pada Juni lalu di OB Golf Invitational, penampilan saya terus turun,” kata Naraajie dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 23 September 2022.
Pada babak terakhir di Parahyangan Golf Bandung, Jawa Barat, Jumat, Naraajie mencetak 70 pukulan atau dua bawah par. Hasil tersebut menempatkannya di posisi T9 dengan total mencetak 280 pukulan atau delapan di bawah.
Dia berbagi tempat bersama tiga pegolf lainnya yakni Abdul Hadi asal Singapura, Galven Green dari Malaysia, dan pegolf Thailand Sarun Sirithon yang mencetak skor serupa.
“Ini baru naik lagi. Tapi, saya paham ini tahun pertama saya terjun sebagai profesional, jadi banyak beda dari amatir. Tekanannya juga beda. Namun, ini jadi pengalaman juga buat saya,” ujar Naraajie menambahkan.
Pegolf Indonesia lainnya Joshua Wirawan berada di posisi T13 bersama pegolf India Kshitij Naveed Kaul yang sama-sama mencetak 281 (-7).
Sementara Benita Kasiadi di urutan T17 bersama wakil Inggris (Matt Killen) dan pegolf Thailand Suttijet Kooratanapisan yang mencetak 284 (-4).
Adapun pemenang dalam ajang ini adalah Suteepat Prateeptienchai asal Thaialand yang mencetak 273 pukulan atau 15 di bawah par.
Dia menang dua pukulan dari pesaing terdekat yang juga berasal dari Negeri Gajah Putih Chonlatit Chueboonngam.
Kemenangan Suteepat melanjutkan dominasi dalam tiga pergelaran ADT terakhir di Indonesia. Sebelumnya, dia juga menjadi juara di BNI Ciputra Golfpreneur (24-27 Agustus) dan OB Golf Invitational (20-24 September).
“Saya hanya fokus pada permainan saya. Saya tidak berpikir soal skor saya. Driver saya, pukulan dari tee, menjadi kunci keberhasilan saya, meski posisi pin sangat menyulitkan. Saya senang bisa melaluinya, dan menang lagi. Saya tidak bisa menjelaskan perasaan saya,” kata Suteepat. (Antara).
