Usia Tak Halangi Tempuh Pendidikan, Anggota DPRD Kotim H Ary Dewar Selesaikan Sidang Skripsinya

IST / BERITA SAMPIT - H Ary Dewar anggota DPRD Kotim saat jalani sidang skripsi (atas) serta bersama rekan seangkatannya dan dosen penguji usai sidang skripsi (bawah)

Usai 57 tahun H Ary Dewar tetap semangat menempuh pendidikan, bahkan Senin 26 September 2022, anggota DPRD Kotawaringin Timur ini menyelesaikan sidang skripsinya di STIH Habaring Hurung Sampit, tinggal menghitung hari dirinya resmi menyandang gelar Sarjana Hukum (SH).

NAKO, Sampit

PUKUL 07.30 WIB mobil Toyota Fortuner putih memasuki halaman kampus STIH Habaring Hurung Sampit  yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantara Nomor 56 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin 26 September 2022.

Usai memarkirkan kendaraannya, turun dari mobil itu seorang pria yang mengenakan baju putih dengan celana hitam sambil membawa sebuah tas, ya dia adalah H Ary Dewar yang saat itu sedang siap-siap mengikuti sidang skripsinya.

Ary Dewar adalah anggota DPRD Kotim, namun hari itu dia berstatus sebagai mahasiswa seperti hari-hari biasa saat mengikuti perkuliahan, dia datang lebih awal dari jadwal yang ditentukan yakni pukul 08.00 WIB.

Sambil merapikan pakaiannya, sejumlah rekannya yang lain juga mulai berkumpul, namun ketika itu Ary Dewar kelupaan membawa dasinya, hingga harus membuatnya kembali lagi kekediamannya.

“Waduh, lupa saya bawa dasi, saya harus pulang dulu, semoga dosen belum datang duluan,” katanya sambil tergesa-gesa.

Namun demikian Ary dengan cepat kembali ke kampus, pria 57 tahun itu datang lagi ke kampus langsung lengkap dengan dasi dan almamter merah, dan langsung menuju ruang lantai dua kampus sambil membawa enam eksemplar skirpnya itu.

Ary bersama mahasiswa lainnya seperti Nako, Rado, Rahmad Baihaqi, Ali Zaenal Yusuf dan Reka Fatmini sempat menunggu beberapa saat, hingga akhirnya saat lima dosen penguji berkumpul dia orang pertama yang langsung maju untuk diuji.

“Saya duluan ya,” kata Ary saat namanya dipanggil oleh dosen penguji.

Dalam ruangan tertutup itu Ary menghadap lima orang dosen yang salah satu pengujinya adalah seorang doktor. Tidak lama baginya menyelesaikan sidang skripsi itu, hanya butuh waktu sekitar 35 menit dirinya langsung keluar dari ruang itu.

“Alhamdulillah selesai,” kata Ary dengan raut wajah bahagianya ketika itu.

Ary mengaku awalnya sempat gugup memaparkan skripsinya, meski sebagai anggota dewan sudah biasa menghadapi banyak orang namun hari itu momen yang berbeda baginya, meski yang dihadapi ada beberapa dosen muda namun baginya mereka adalah orang yang cerdas yang sudah terlebih dahulu mengenyam pendidikan hukum.

Ia juga saat mempertahankan argumennya sempat berdebat dengan dosen penguji, namun semua itu berakhir dengan penyempurnaan dari skripsinya dan baginya itu hal yang wajar dan jadi saran dan masukan baginya.

Meski terlebih dahulu selesai Ary tidak langsung pulang, pejabat ini dengan setia menunggu lima mahasiswa lainnya hingga sidang skripsi itu selesai sekitar pukul 15.00 WIB.

Dalam kesempatan itu Ary mengaku berterima kasih kepada dosen penguji, dosen pembimbing serta  dosen lainnya yang sudah memberinya ilmu hingga bisa menyelesaikan tugas akhirnya itu.

“Bagi saya menuntut ilmu itu tidak memandang usia, selama kita punya keinginan semua bisa kita raih, empat tahun saya kuliah di sini tidak terasa dan hari ini alhamdulillah bisa saya selesaikan bersama teman-teman seangkatan saya,” ucap Ary.

Ary juga memberikan motivasi dan semangat kepada para genarasi muda agar menuntut ilmu itu setinggi-tingginya, karena pendidikan baginya adalah wadah untuk mencari ilmu.

“Kalau dipikir-pikir saya ini sudah tua, tapi saya tetap semangat apalagi kalian yang masih muda harus lebih semangat, lanjutkan lagi ke jenjang S2 hingga doktor,” kata tokoh masyarakat di Kabupaten Kotim ini.

Menurut Ary sangat rugi, apalagi jika masih muda tidak dimanfaatkan untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya, karena selama ini banyak wadah untuk menempuh pendidikan dengan tawaran berbagai beasiswa.

“Jadi tidak ada alasan lagi tidak ada uang atau biaya itu, karena beasiswa itu banyak,” ucap anggota DPRD Kotim empat periode ini.

Sementara itu salah satu dosen penguji Tasrifinnoor mengapresiasi atas semangat Ary Dewar hingga diusianya saat ini mampu bersama anak muda lainnya menyelesaikan studi pendidikan ilmu hukumnya.

“Beliau mengajarkan kepada kita kaum muda untuk terus semangat mengeyam pendidikan. Ini contoh nyata bagi yang tidak semangat kuliah,” Tasrifinnoor.

Apalagi jika melihat sejarah Ary Dewar datang dari kampung untuk bisa berjuang ke kota dan berasal dari keluarga biasa-biasa saja hingga kini bisa jadi anggota dewan dan menjadi Ketua DPC Gerindra Kabupaten Kotim.

“Ini tonggak sejarah bagi ketua partai diusia senja kuliah, bahkan tidak malu dengan mahasiswa yang muda bahkan bisa jadi anak beliau,”tambahnya.

Dirinya berharap agar ke depannya Ary Dewar tetap memperjuangkan kampus merah putih ini di DPRD Kotim.

“Jika bukan kita yang peduli dengan pendidikan siapa lagi. Saya pribadi bangga dan mengapresiasi apa yang beliau lakukan empat tahun lalu saat pertama kali bertemu,” ungkapnya.

Tasrifinnoor mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang sudah sidang skripsi, terus berkarya sesuai dengan keahlian masing-masing.

“Sukses dan selalu sehat buat Pak H Ary Dewar, yang selama ini banyak berkontribusi bagfi dunia pendidikan,” tutupnya.