Desa Lempuyang Kotim Sering Banjir, Minta Dibangunkan Kanal

ILHAM/BERITA SAMPIT - Sekretaris Kecamatan Teluk Sampit M Nasir, saat menyampaikan masukannya Dalam Rapat Koordinasi terkait Penyiapan Lahan Penyangga Pangan, Selasa 27 September 2022.

SAMPIT – Akibat tidak memiliki kanal atau saluran terusan air, sejumlah lahan pertanian salah satunya di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, gagal panen karena tergenang banjir.

“Lahan pertanian di sana kebanjiran karena kanal aliran sungai di sana tidak ada, akibatnya ada lahan pertanian gagal panen,” kata Sekretaris Kecamatan Teluk Sampit M Nasir, Dalam Rapat Koordinasi terkait Penyiapan Lahan Penyangga Pangan, bertempat di rumah jabatan Bupati. Selasa 27 September 2022.

Dia juga melaporkan walaupun ada irigasi, namun aliran sungai yang terhubung ke irigasi bermasalah karena dangkal tertimbun oleh lumpur.

“Jadi kami mengharapkan dari Pemkab kalau bisa dibantu untuk saluran air pada lahan pertanian di Desa Lempuyang. Bahkan sampai saat ini tidak ada alat untuk mencegah banjir tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor menanggapi, bahwa pertanian di wilayah lempuyang adalah lahan eksisting, dan permasalahannya adalah sungai yang dangkal.

“Dan ini kesulitan kita untuk melakukan pengerukan, karena alat beratnya tidak bisa mencapai lokasi muara yang dangkal. Bagaimana pun biar kita membuat saluran irigasi dari atas, namun muara sungainya dangkal itu juga percuma, sehingga banjir turunnya lambat,” ucap Halikin.

“Makanya kita butuh ekskavator ampibi yang kita dianggarkan tahun 2023 mendatang,” pungkasnya. (Ilm).