Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan saat Pergantian Musim Perlu Diwaspadai

Ilustrasi - Petugas medis memasang alat bantu pernafasan pada pasien dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana ruang isolasi dan peralatan medis sekaligus melatih koordinasi dalam penanganan pasien Covid-19 termasuk diantaranya penggunaan kostum Alat Pelindung Diri (APD). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

JAKARTA – Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) harus diwaspadai di tengah pergantian musim yang turut mempengaruhi imunitas tubuh, kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama.

“Penyakit saat perubahan cuaca biasanya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), lebih ke arah influenza, kalau lebih berat lagi pneumonia,” kata Ngabila saat dihubungi ANTARA, Selasa 27 September 2022.

Ngabila mengatakan perubahan cuaca di tengah musim pancaroba menimbulkan berbagai perubahan, yakni tubuh yang kian rentan akibat imunitas yang terdampak.

Di sisi lain, agen yang menularkan penyakit seperti mikroba dan kuman menjadi lebih mudah menginfeksi manusia karena lingkungan yang lebih kondusif.

Masa transisi antara dua musim juga menimbulkan potensi penyakit lain yang timbul akibat genangan air, salah satunya adalah penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk.

Masyarakat harus mengendalikan lingkungan untuk mencegah nyamuk pembawa virus berkembang biak. Langkah yang dapat dilakukan adalah membersihkan dan menguras tempat penampungan air agar tidak jadi sarang nyamuk bertelur, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.

Jika perubahan cuaca mengakibatkan banjir, masyarakat juga harus hati-hati terhadap risiko penyakit seperti diare.

Untuk menjaga kesehatan agar terhindari dari penyakit, dia mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Caranya adalah mengecek kesehatan rutin untuk usia 15 tahun ke atas setiap 6-12 bulan sekali untuk faktor risiko penyakit tidak menular, menghindari rokok, olahraga 30 menit per hari minimal lima hari dalam sepekan.

Hal lain yang harus dilakukan untuk hidup sehat adalah menjalani diet seimbang lengkap dengan sayur dan buah, mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, istirahat cukup dan mengelola stres.

(ANTARA)