Viral di Medsos, Salah Satu Kafe di Kota Palangka Raya Jadi Sarang LGBT

IST / BERITA SAMPIT - Kafe di Kota Palangka Raya yang diduga dijadikan tempat para LGBT berkumpul.

PALANGKA RAYA – Viral di media sosial, sebuah video diduga mempertontonkan pasangan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) bermesraan. Kejadian ini berlangsung di sebuah kafe di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (kalteng).

Dalam video tersebut pasangan LGBT tak sungkan-sungkan berpelukan, berpegangan tangan, bahkan berciuman terhadap sesama jenisnya.

Diketahui lokasi kejadian di sebuah Kafe yang terletak di Jalan G. Obos, Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Video itupun diunggah di akun tik tok @enggo1986 dan menjadi viral di medsos tersebut,  banyak respon dari warganet yang menonton video tersebut, beberapa netizen menyampaikan komentarnya.

“Pantes banyak Prempuan tak punya pasangan Uda disini semua,” kata @Lasma Tobing

Begitu juga akun @juwitasari1086 juga ikut berkomentar. “jd ke inget cerita desa yg terkubur gunung, yg kena azab itu, lupa desa apa namanya,legetang apa ya?,” katanya.

Bahkan ada juga pemilik akun lainnya yang beristigfar melihat postingan video tersebut dan meminta mereka agar cepat sadar dan bertaubat.

“Na’udzubillahiminzalik, semoga mereka cepat sadar dan diberi hidayah oleh Allah swt. Aamiin ya rabb,” kata @imut1122.

“pasti di Sana cweknye cwekny pada jomblo smua,” timpal akun @Hendra
Sementara itu Kafe itu sendiri memang sudah banyak yang mengetahui dan di kafe tersebut merupakan tempat yang sering dipakai untuk melakukan hiburan dan pesta malam yang banyak didominasi para kaum LGBT tersebut.

Sementara itu juga sebelumnya kaum LGBT ini sempat ingin menggelar rapat dan berkumpul untuk melakukan konsolidasi jaringannya yang dikemas dalam pertemuan kordinasi jaringan untuk pemenuhan hak masyarakat minoritas di Kalimantan Tengah.

Bahkan surat kegiatan tersebut sempat beredar luar, namun kegiatan yang direncanakan pada 26-27 September 2022 di salah satu hotel di Palangka Raya itu batal lantaran ditentang banyak pihak.(Rh)