Aktivitas Perekonomian Tiga Kabupaten di Kalteng Meningkat

Dokumentasi - Ketua Kadin Kotawaringin Timur, Susilo membayar PBB melalui mobil pelayanan pajak keliling milik Bapenda Kotawaringin Timur, (14/9/2022). (ANTARA/Norjani)

SAMPIT – Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sampit, Kalimantan Tengah menyebutkan, aktivitas perekonomian daerah khususnya di tiga kabupaten meningkat meski pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir.

Kenaikan pendapatan APBN baik dari sisi perpajakan, bea keluar dan penerimaan PNBP yang dibarengi dengan kenaikan laju belanja APBN dan APBD, menjadi tanda semakin meningkatnya aktivitas perekonomian, kata Kepala KPPN Sampit, Deni Rusdijaman di Sampit, Kamis 29 September 2022.

“Meningkatnya aktivitas perekonomian ini, yakni di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan, meskipun masih dipengaruhi oleh dampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM,” jelasnya.

Hal itu disampaikan Deni Rusdijaman dalam keterangan pers terkait kinerja pelaksanaan APBN wilayah kerja KPPN Sampit periode Januari hingga 31 Agustus 2022.

Kinerja APBN wilayah kerja KPPN Sampit meliputi Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan, sampai dengan periode 30 Agustus 2022, sektor pendapatan tumbuh sebesar Rp720,1 miliar atau 85,39 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 (yoy).

Untuk sektor belanja negara tumbuh Rp74,2 miliar atau 3,12 persen (yoy), melanjutkan tren laju positif pertumbuhan ekonomi triwulan II 2022. Hingga akhir Agustus 2022, realisasi pendapatan APBN lingkup KPPN Sampit mencapai Rp1,563,55 triliun atau mengalami kenaikan sebesar Rp720,1 miliar atau 85,39 persen (yoy).

Kontributor utama atas tingginya pertumbuhan penerimaan tersebut berasal dari komponen penerimaan perpajakan, yaitu penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) yang naik sebesar Rp217,91 miliar atau 58,32 persen (yoy), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) naik sebesar Rp267,45 miliar (71,94 persen, yoy), pajak perdagangan berupa Bea Keluar yang naik sebesar Rp161,33 miliar (566,52 persen, yoy) dan Bea Masuk naik sebesar Rp0,45 miliar (30,2 persen yoy).

“Peningkatan penerimaan PPh didominasi PPh 25/29 Badan, tumbuh 151,39 persen (yoy) sebagai efek semakin membaiknya laba usaha perusahaan berdasarkan laporan keuangannya dan membaiknya pertumbuhan ekonomi dibanding masa pandemi 2021,” tuturnya.

Penerimaan PBB meningkat Rp57,57 miliar (137,22 persen, yoy) sebagai dampak pembayaran PBB tahun 2022 oleh wajib pajak sebelum jatuh tempo dan kerja sama KPP Pratama Sampit dengan pemerintah daerah.

PPN mengalami pertumbuhan Rp267,45 miliar dikarenakan membaiknya harga komoditas terutama TBS dan harga minyak kelapa sawit atau CPO serta adanya penurunan restitusi PPN.

Pajak lainnya naik sebesar Rp251,7 juta (2,44 persen, yoy) karena kenaikan pembayaran atas bunga penagihan. Peningkatan pembayaran Pajak Lainnya paling kecil dibanding dengan jenis pajak lainnya dikarenakan penurunan penjualan benda meterai akibat kenaikan threshold pengenaan materai.

Penerimaan Bea Keluar tahun 2022 didominasi oleh penerimaan ekspor Washed Bauksit dan sisanya dari ekspor komoditas CPO serta produk turunannya. Dana sawit mengalami penurunan sebesar Rp67,37 miliar (-75,17 persen, yoy) sebagai dampak fluktuasi yakni turunnya harga komoditas CPO dan produk turunannya serta sempat adanya larangan ekspor CPO serta produk turunannya dan per 15 Juli hingga 31 Agustus pungutan Dana Sawit ditetapkan sebesar USD 0/TNE.

Untuk penerimaan bea masuk, tumbuh sebagai dampak meningkatnya BC 2.5 (pengeluaran dari KB untuk dijual di TLDDP) dengan komoditas pengemas produk turunan CPO.

Selanjutnya, realisasi PNBP sampai Agustus 2022 mencapai Rp30,80 miliar atau mengalami kenaikan Rp15,20 miliar (96,96 persen, yoy). PNBP Pengelolaan Aset terdapat pertumbuhan sebesar Rp0,4 miliar (54,79 persen yoy).

Dari total realisasi PNBP Aset sampai dengan 31 Agustus 2022 sebesar Rp1,15 miliar, khusus untuk wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan yang menjadi mitra kerja KPKNL Pangkalan Bun, terealisasi sebesar Rp0,51 miliar dengan penyumbang terbesar dari Satuan Kerja Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur dan Polres Seruyan. Pertumbuhan tersebut mengindikasikan mulai pulihnya layanan K/L pasca pandemi.

Pada sisi lain, kinerja belanja APBN mencapai Rp2,453 miliar atau 63 persen dari pagu, yang terdiri dari dari Belanja Kementerian Negara/Lembaga (K/L) dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

Realisasi Belanja K/L sebesar Rp300,33 miliar atau 60 persen dari pagu, dengan rincian komponen belanja yaitu Belanja Pegawai mencapai Rp181,7 miliar (67 persen), belanja barang mencapai Rp111,9 miliar (67persen) dan belanja modal mencapai Rp6,59 miliar (27 persen).

“Sejumlah kendala lelang dan budaya perlambatan aktivitas K/L yang terjadi pada awal tahun anggaran 2022 menjadikan realisasi belanja masih perlu untuk dioptimalkan, sehingga tidak menumpuk di akhir tahun anggaran,” sambung Deni.

Selanjutnya, realisasi belanja transfer ke daerah dan Dana Desa telah mencapai Rp2,152,77 triliun atau 63 persen dari pagu. Untuk Penyaluran DAK Fisik telah mencapai Rp70,68 miliar atau 27 persen dari pagu Rp266,56 miliar. Dalam hal ini, penyaluran DAK Fisik turun -29,04 persen (yoy) dikarenakan adanya penurunan pagu dibanding tahun 2021.

Pemerintah daerah dengan nilai penyaluran kurang dari 25 persen merupakan pemerintah daerah dengan alokasi DAK Fisik yang didominasi oleh jenis Sekaligus Rekomendasi K/L. Sedangkan penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp274,51 miliar atau 76 persen dari pagu Rp362,41 miliar. Ada pertumbuhan sebesar 16,98 persen (yoy).

(ANTARA)