Lembaga Pendidikan Sebagai Filter Perilaku LGBT

IST/BERITA SAMPIT - Anggota Komisi III DPRD Kotim Riskon Fabiansyah.

SAMPIT – Berita yang beredar tentang dugaan kegiatan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di salah satu kafe di Palangka Raya sedang dicari kebenarannya oleh pemerintah setempat.

Sudah barang tentu lembaga pendidikan sebagai filter perilaku anak-anak dan remaja agar juga menanamkan iman dan taqwa (Imtaq) bukan hanya meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

“Sehingga tercipta generasi yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan tapi juga mempunyai akhlak yang baik sesuai agama yang dianutnya,” kata Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah menyikapi isu kaum LGBT yang mulai berani tampil.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Diminta Permudah Izin Pembangunan Mall dan Tidak Melakukan Penyetopan

Dia melanjutkan, bahwa tentunya hal tersebut menjadi warning dan atensi masyarakat khususnya di Kotim agar hal tersebut bisa dicegah lebih awal.

Mengingat slogan Sampit Kota Mentaya, Kota 1000 Kubah menjadi cerminan religius masyarakatnya, jangan sampai tercoreng dengan adanya kabar tentang hal yang dilarang dalam semua agama tersebut.

“Agar Kota Berkah Mentaya dijauhkan dari bala bencana dengan cara masyarakatnya menjalankan perintah agamanya masing-masing menjauhkan perilaku menyimpang LGBT,” pungkasnya.

BACA JUGA:   Dewan Minta Pemkab Kotim Turun Langsung Melihat Kondisi Jalan Mentaya Hulu

Diketahui juga bahwa beberapa waktu lalu kaum LGBT sempat melayangkan surat menyatakan ingin berkumpul untuk pemenuhan hak masyarakat minoritas di Kalimantan Tengah.

Bahkan surat kegiatan tersebut sempat beredar luas, namun kegiatan yang direncanakan pada 26-27 September 2022 di salah satu hotel itu batal lantaran ditentang banyak pihak. (Nardi).