Ikrar Kebangsaan dan Manasai Kolosal Warnai Peringatan Hari Pancasila di Kalteng

Rahul MP/BERITA SAMPIT - Pembacaan ikrar pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Tugu Soekarno.

PALANGKA RAYA – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kalimantan Tengah (Kalteng) khusus di Palangka Raya, juga diisi dengan parade, ikrar kebangsaan, serta menari menasai kolosal di Tugu Soekarno, tepat di Depan Gedung DPRD setempat, Sabtu 1 Oktober 2022.

Sebelum menasai secara masal berlangsung, acara juga diisi dengan berbagai penampilan, seperti sambutan, orasi, karungut, tarian, dan penampilan bela diri.

Bukan hanya dari kebudayaan dayak saja, namun ada juga tarian dari paguyuban Jawa dan lainnya, serta berbagai baju adat juga terlihat pada momen ini.

Gubernur Kalteng dalam sambutannya yang dibacakan Yuas Elko menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dengan berlangsung acara ini. Dimana menurutnya semboyan bangsa “Bhineka Tunggal Ika” juga harus dihayati dan diterapkan, serta kesadaran akan bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural, dengan beragam kekayaan suku, budaya, agama, dan kepercayaan harus diikuti dengan sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, sesuai dengan Falsafah Huma Betang yang kita pegang teguh sampai saat ini, demi terwujudnya Kalimantan Tengah “Makin Berkah”.

Maka dari itu, lanjutnya, ia mengajak masyarakat untuk bersatu dan saling menghormati satu sama lain. Hal ini untuk membangun semangat toleransi.

“Hendaknya tersenggaranya agenda dapat menjadi salah satu media untuk saling terhubung antara satu sama lain, sehingga tercipta sikap saling pengertian dan saling menghormat, maka dari itu saya mengajak Bapak dan Ibu yang hadir untuk senantiasa menjunjung tinggi toleransi, semangat kebersamaan, dan persaudaraan sehingga tercipta persatuan dan kesatuan yang erat yang melahirkan sinergitas, sehingga berimplikasi pada kelancaran pembangunan pada berbagai sektor,” ucap Yuas.

Pada kesempatan yang sama, Wakapolda Kalteng menyampaikan orasinya terkait peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

BACA JUGA:   DPMPTSP Melaksanakan Program Rutin Ramadan Berbagi

Dikatakan bahwa peringatan ini juga bukan hanya sekedar peringatan yang bersifat seremonial saja, namun dengan terselenggaranya kegiatan ini menandakan bahwa Kalteng menjujung Falsafah Hidup dan Ideologi Pancasila.

Dengan adanya Ideologi Pancasila menjadi sebagai membatasi dan ruang untuk berkarya. Membatasi apa yang menjadi larangan didalam Agama, adat, dan norma susila. Dan berkarya dalam mewujudkan kemakmuran, maka perlu adanya kreativitas, berpikir kritis dan inovatif yang dibantu atas sumber daya manusia.

“Di era 4.0 dimana tantangan Indonesia adalah untuk mempertahankan ideologi pancasila dengan penuh perjuangan, dan jangan pernah saudara menodai perjuangan atas dengan mementingkan golongan atau etnis tertentu,” ucapnya.

“Selain upacara pagi tadi bersama Presiden Republik Indonesia kami juga hari ini mengangkat seni budaya adat budaya masyarakat yang ada di Kalimantan Tengah dan ternyata ini sangat-sangat bervariasi jadi Bhinneka Tunggal Ika itu memang adanya di Kalimantan Tengah , jadi Falsafah Rumah Betang itu benar ada disini benar bahwa bumi Tambun bunga bumi Pancasila adalah Kalimantan Tengah,” ucap Wakapolda Kalteng saat dijumpai sejumlah media.

Acara kemudian dilanjut dengan pembacaan ikrar oleh Thoeseng TT Asang dengan pakaian adatnya yang diikuti peserta hadirin.

Ikrar berisikan tiga poin, yakni pertama, tekad mempertahankan Ideologi Pancasila di Bumi Tambun Bungai Pancasila Provinsi Kalimantan Tengah. Kedua, Menjaga Kerukunan, Keamanan, Dan Antar/Inter Umat Beragama, Suku, Serta Ketertiban Keyakinan Bersama-Sama TNI & POLRI. Ketiga, Bertekad Menolak Keras Paham Radikal, Paham Terorisme, dan Paham Komunisme Yang MerusakKeutuhan NegaraKesatuan Republik Indonesia.

BACA JUGA:   Yuas Elko Membuka Gelar Seni Budaya Hari Perempuan Internasional

Setelah penyampaian ikrar peserta menyanyi bersama lagu Bagimu Negeri, dan di puncak acara yakni menari manasai secara bersama-sama mengitari Tugu Soekarno.

Sementara Sekretaris panitia kegiatan Bambang Irawan menyampaikan, agenda parade, ikrar kebangsaan, serta menari menasai kolosal diikuti organisasi masyarakat, paguyuban, pelajar, mahasiswa dan komunitas, Diantaranya Fordayak, Forum Kerukunan Keluarga Bakumpai Kalteng, Paguyuban Bali, paguyuban papua, Jawa, Sumatra dan paguyuban lainya.

“Walaupun terkesan mendadak dalam persiapan ini, namun saya bersyukur acara ini berhasil mengundang berbagai Paguyuban yang pada saat berjumlah 41 lebih yang berhadir pada hari ini,” ucapnya.

Dikatakan Bambang, bahwa kegiatan tersebut merupakan ide kawan-kawan paguyuban yang ingin menunjukkan keberagaman dan kebersamaan yang ada Kalteng.

“Nah kita ingin membuktikan kepada masyarakat luas bahwa bumi Pancasila ada di Kalimantan Tengah yang dalamnya ada beragam-ragam ada budaya adat bahkan agama di dalamnya, membuktikan bahwa kita tetap bersama dan bersatu,” kata Bambang Irawan.

Rasa kagum juga disampaikan Qori Candrani salah satu perwakilan dari paguyuban Bali.

“Saya tertarik dan ketika berada di sini melihat dari berbagai budaya bersatu di Kalimantan Tengah ini, serta mudah-mudahan nanti Kalimantan Tengah ini menjadi suatu inspirasi juga untuk daerah lain, untuk bagaimana bisa saling menghargai bisa toleransi dengan agama-agama yang lain dengan budaya-budaya yang lain,” kata Qori Candrani.

Pada acara ini, turut hadir perwakilan dari gubernur kalteng H Sugianto Sabran yang diwakilkan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Pembangunan Yuas Elko, Wakapolda Kalteng Irjen Pol. Ida Oetari Poernamasasi, serta oleh Kasrem 102/Pjg Renal Sinaga.

(rahul)