Pertanian Jadi Salah Satu Bantalan Antisipasi Krisis Ekonomi Dunia

ANTARA/BERITA SAMPIT - Wapres Ma'ruf Amin dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau Guler Farm Nature di Desa Kandawati, Tangerang, Banten pada Rabu (5/10/2022).

JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pertanian menjadi salah satu bantalan demi mengantisipasi krisis ekonomi dunia yang diramalkan terjadi pada tahun 2023.

“Ternyata ketika kita menghadapi pandemi dan menjelang krisis pangan, bantalannya adalah pertanian,” kata Wapres Ma’ruf seusai meninjau Guler Farm Nature, di Desa Kandawati, Tangerang, Banten pada Rabu 5 Oktober 2022.

Menurut Wapres, Indonesia memiliki banyak kekayaan alam, yang diperlukan adalah cara untuk terus berinovasi agar hasil produksi pertanian dapat lebih melimpah.

“Di Papua Barat terdapat lebih dari 125 macam pisang, itu di Papua Barat saja. Artinya, kita itu kaya sekali, tetapi kurang dikembangkan. Oleh karena itu, saya berharap terus dikembangkan, jangan ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur,” tegas Wapres.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berjanji akan terus mengembangkan inovasi pertanian di seluruh daerah di Indonesia.

“Wapres selalu perintahkan agar jangan cuma di tempat itu, di sekitarnya juga (dibangun). Kami siap,” ucap Syahrul.

Di sisi lain, Mentan melaporkan, ketahanan pangan di Indonesia saat ini cukup baik dan telah diakui dunia.

“Institute of Rice Research International memberikan penghargaan kepada Presiden atas resilensi dan sistem food security (keamanan pangan) di Indonesia,” ungkap Syahrul.

Wapres juga mengapresiasi ide untuk mengubah lahan persawahan seluas 3 hektare menjadi tempat wisata yang menawarkan pesona pemandangan persawahan, dilengkapi dengan percontohan sistem “digital farming” dan rumah kaca sebagai edukasi kepada masyarakat, titik swafoto, restoran, dan kedai kopi. Selain itu, kawasan tersebut juga dilengkapi dengan musala, toilet, dan area parkir luas.

Turut hadir mendampingi Wapres pada peninjauan ini, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Investasi Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (Antara).