Ir H Abdul Razak Diprediksi Berpeluang Besar Menjadi Gubernur Kalteng

Ir. H. Abdul Razak

Oleh: Maman Wiharja (Wartawan Berita Sampit)

Bagian ke: 01

Penulis pertama mengenal Ir. H. Abdul Razak sekitar tahun 1997an, saat beliau menjabat Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda), dan sekarang nama Ir.H.Abdul Razak telah masuk kederetan sejumlah kandidat calon Gubernur Kalteng.

Ir. H. Abdul Razak yang mantan Bupati Kobar, kalau telah siap mencalonkan Gubernur Kalteng, prediksi penulis berpeluang besar bakal terpilih di Pilkada serentak 2024 nanti, lantaran  beliau telah memilik jam terbang sangat panjang dalam mengelola pemerintahan khususnya dan umumnya membina kerukunan masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Menurut catatan penulis, inilah antara lain perjalanan panjang Abdul Rajak, yang diawali sekitar 25 tahun yang lalu (1997) ketika penulis menjadi wartawan HU. Dinamika Berita, yang akrab disebut ‘DB’ (Banjarmasin), pernah penulis memberitakan Bappeda Kobar. Saat dipimpin Abdul Razak telah berhasil menggulirkan dana  Program Padat Karya untuk Kabupaten Kobar.

Kemudian Abdul Razak juga berhasil merintis jalan tembus Trans Kalimantan Tengah bagian Barat, yakni yang sekarang disebut Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam), sampai kepersiapannya membangun Jembatan Rangka Baja DAS Arut Pangkalan Bun-Kolam, yang jembatannya dirancang oleh Kabid Binamarga Kabupaten Kobar, waktu itu Ir.Leonardy S. Apung.

BACA JUGA:   Polisi Berhasil Ungkap Kasus Penipuan Skincare Bodong, Owner CV. Sega Arunika Berkah Kini Dipenjara

Abdul Razak, juga sempat mengembangkan Pembangunan Stadion Sampuraga Baru dan memprogramkan perumahan khusus DPRD Kabupaten Kobar di sekitar lokasi Pinang Merah yang berdekatan dengan Stadion Sampuraga Baru, serta pembangunan Pasar Palagan Sari belakang Taman Kota Manis Pangkalan Bun (Bundaran Pancasila), dibangun oleh Abdul Razak saat menjabat Bupati Kobar. Pasar Palanggan Sari tersebut saat dibangun memiliki sejarah tersendiri, bagi sejumlah tokoh masyarakat.

Karena, merupakan  salah satu bukti sejarah yang dibangun saat terjadi ‘konflik’. Dimana saat itu khususnya di Pasar Indrasari , situasinya tidak aman, sehingga banyak warga masyarakat yang tinggal di Pangkalan Bun bagian atas, enggan untuk belanja ke Pasar Indrasari.

Maka Bupati Abdul Razak, berumbuk (musyawarah) dengan sejumlah tokoh masyarakat untuk membangun Pasar Palagan Sari, tujuannya agar warga dibagian atas Kota Pangkalan Bun bisa dengan mudah belanja di Pasar Palagan Sari.

Pengamatan penulis, kiprah Abdul Razak saat menjabat Bupati Kobar, banyak pembangunan yang meningkat kearah yang lebih baik dan menyentuh kepada masyarakat di pelosok desa.

BACA JUGA:   Prihatin dengan Harga Beras Semakin Naik, Paguyuban Tionghoa Pangkalan Bun Distribusikan 10 Ton Beras Murah ke Masyarakat

Seperi telah membuka jalan baru dengan membangun jembatan rangka baja di Kelurahan Pangkut Kecamata Arut Utara, yang sampai sekarang  akses jalan raya bisa tembus ke Kabupaten Lamandau.

Bahkan jasa-jasa Abdul Razak, ada yang paling  menyentuh kepada sejarah berdirinya Kabupaten Lamandau dan Sukamara. Lantaran berkat peranan Abdul Razak saat menjadi Bupati Kobar, maka berdirilah 2 Kabupaten hasil pemekaran, yakni Kabupaten Lamandau dan Sukamara.

 

Sepengetahun penulis waktu itu, karena akibat gaung reformasi semakin merasuk kepelosok Kabupaten se- Indonesia, maka banyak para pemuda dan ormas, yang mengaku sebagai kaum ‘reformis’, menggelar ‘unjuk rasa’ menuntut dibukanya pemekaran Provinsi, Kotamadya dan Kabupaten.

Termasuk di Kabupaten Kobar, yang  pasca dilengserkannya Presiden Soeharto, gaung reformasi juga tembus ke Kabupaten Kobar dan para reformis di halaman Kantor Bupati dan DPRD melakukan aksi demo minta Kabupaten Kobar dimekarkan.

Saat itu, dimana situasi nampaknya semakin panas, Bupati Abdul Razak, cepat tanggap mendukung kepada para reformis yang melakukan aksi demo, untuk memekarkan Kabupaten Kobar menjadi dua kabupaten, yakni Kabupaten Lamandau dan Sukamara. BERSAMBUNG ***