Penjabat Bupati Kobar Bersama Jajaran Salurkan Bansos untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Kecamatan Arut Selatan

Ist/BERITA SAMPIT : Pj.Bupati Kobar Anang Dirjo, Hj.Maryani Anggota DPRD Prov.Kalteng, Ketua DPRD Kobar, Wakapolres Kobar Kompol Wihelmus Helky, Camat Kumai, serta dinas terkait saat Safari Bansos di Desa Terantang.

PANGKALAN BUN – Pj. Bupati Kobar Anang Dirjo, usai memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Banjir, bersama jajaran unsur Forkofimda, Dinas terkait, Selasa 18 Oktober 2022, langsung ke lokasi banjir untuk memberi bansos kepada masyarat di sejumlah wilayah Kecamatan Arut Selatan.

Kemudian Pj. Bupati bersama rombonganya juga mendatangi beberapa titik posko pengungsian di kecamatan Arut Selatan untuk menyerahkan bantuan sembilan bahan pokok (sembako).

“Pada hari ini diserahkan bantuan untuk 2 desa dan 5 kelurahan terdampak. Selain sembako, Pemkab Kobar juga mengupayakan untuk menyalurkan bantuan berupa obat-obatan, material seperti selimut, tikar serta sanitasi,“ kata Anang Dirjo.

BACA JUGA:   Wujudkan Pemilu Damai, Kapolres Kobar Inisiasi Doa Bersama Lintas Agama

Dikatakan Anang Dirjo, Pemkab Kobar telah menyusun beberapa langkah penanganan bencana banjir dan telah memperpanjang status darurat bencana menyusul musibah banjir yang semakin meluas.

“Informasi dari prakiraan BMKG yang menyebut kondisi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi untuk 2 bulan ke depan di Kobar, sehingga perlu dilakukan mitigasi penanggulangan bencana,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan posko induk penanggulangan bencana banjir yang berlokasi di markas BPBD Kobar.

BACA JUGA:   Bukan Hanya Ada  di Cirebon, Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ternyata Juga Ada di Kota Kumai, Kotawaringin Barat

“Sementara untuk tiap kecamatan yang terdampak banjir juga kita siapkan posko di masing-masing kecamatan dan kelurahan,” kata Syahruni.

Seraya menambahkan, secara umum bencana banjir di Kobar telah melanda 31 desa yang berada di 5 kecamatan  dengan jumlah warga terdampak 6.425 KK atau 23.841 jiwa termasuk juga kerusakan infrastruktur sepanjang 150 km. (Man )