Mahasiswa Diminta untuk Tingkatkan Kapasitas dan Aktif Gelorakan Semangat Pembangunan Indonesia Sentris

Anggota DPD RI Agustin Teras Narang (ketiga kiri) saat menerima piagam penghargaan dari BEM UPR di Palangka Raya, Jumat (21/10/2022). ANTARA/HO-Tim Teras Narang.

PALANGKA RAYA – Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengajak para pemuda, terkhusus mahasiswa yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, agar terus meningkatkan kapasitas dan terlibat aktif menggelorakan semangat berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia Sentris.

“Ajakan itu karena para pemimpin bangsa sejak dahulu menempatkan perjalanan negara ini pada semangat Indonesia Sentris,” kata Teras Narang dalam pertemuan bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Palangka Raya (BEM UPR) di Palangka Raya, Jumat 21 Oktober 2022.

Indonesia sentris adalah suatu konsep yang mencakup gagasan kebangkitan nasional serta persatuan Indonesia untuk bersama mensejahterakan bangsa yang tidak terfokus di pulau Jawa saja, tetapi diperuntukkan bagi rakyat seluruh Indonesia.

Menurut dia, Indonesia Sentris itu telah diwujudkan dari menggunakan Bahasa Indonesia yang berakar pada bahasa Melayu sebagai bahasa resmi. Bukan bahasa Jawa, meski secara populasi sejak Indonesia merdeka didominasi oleh masyarakat Suku Jawa.

Dirinya mengaku, saat dipercaya menjadi Gubernur Kalteng periode 2005-2015 juga menjadi bagian dari pembangunan Indonesia sentris. Hal itu dimulai dari pembangunan Kalteng Sentris dan mendorong koneksi antar wilayah, tanpa membedakan warna golongan, suku, agama, dan warna partai.

Menurut Teras, dengan beragam tantangan kekinian, termasuk hadirnya bonus demografi dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, generasi muda harus dapat menjadi bagian utama dari pembangunan Indonesia sentris.

“Mari memulainya dari peningkatan kualitas diri dan kecakapan yang dibutuhkan di era disrupsi dan revolusi industri 4.0 ini. Tanpa itu, smart city di IKN tidak akan berguna dan generasi muda tersisih. Smart city, butuh smart people,” kata dia.

Menurut Senator asal Kalteng itu, pembangunan Indonesia sentris, bukan semata pemerataan investasi dan pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa. Lebih dari itu adalah pemberian akses secara berkeadilan bagi setiap anak bangsa, untuk dapat menikmati hasil pembangunan secara merata.

Dia mengatakan, perlu upaya generasi muda untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membedah kebijakan publik, termasuk kebijakan anggaran pemerintah baik pusat dan daerah, untuk kemudian memberi koreksi serta usul perbaikan.

“Masa depan adalah milik generasi muda hari ini. Maka sudah sepatutnya generasi muda ini mendorong pembangunan Indonesia sentris sebagai pembangunan mental kebangsaan yang satu hingga kebijakan-kebijakan Negara sungguh memberi dampak positif bagi semua kalangan,” demikian Teras Narang.

(ANTARA)