Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul di Sumut dan Kaltim

ANTARA/BERITA SAMPIT - Tangkapan layar hasil survei dari Lembaga Charta Politika Indonesia terkait dengan tingkat keterpilihan atau elektabilitas calon presiden dalam Pemilu 2024 di Sumatera Utara pada tanggal 20 s.d. 27 September 2022.

JAKARTA – Hasil survei dari Lembaga Charta Politika Indonesia terkait dengan tingkat keterpilihan (elektabilitas) calon presiden pada Pemilu 2024 menunjukkan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.

Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu 22 Oktober 2022, elektabilitas Ganjar unggul di Sumatera Utara dengan perolehan dukungan sebesar 26,8 dari responden.

“Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi, unggul tipis di atas Anies Baswedan (24,3 persen) dan Prabowo Subianto (22,9 persen). Nama-nama lainnya berada di bawah 6 persen dan responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 8,6 persen,” jelas dia.

Sementara itu, di Kalimantan Timur, pada simulasi 10 nama, elektabilitas Ganjar juga unggul dengan perolehan dukungan responden sebesar 26,6 persen. Berikutnya di posisi kedua mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 25,3 persen.

Di posisi ketiga Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 23,8 persen. Tujuh nama-nama lainnya hanya memperoleh elektabilitas di bawah 4 persen.

“Hasil survei di Kalimantan Timur, Ganjar kembali mendapatkan elektabilitas tertinggi. Unggul tipis di atas Anies Baswedan dan Prabowo Subianto,” ucap Yunarto.

Adapun survei di Sumatera Utara dilakukan pada tanggal 20 sampai dengan 27 September 2022 menerapkan metode penarikan acak bertingkat (multistage random sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden dan memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sebesar 3,46 persen.

Di Kalimantan Timur, survei dengan metode yang sama dilakukan pada tanggal 28 September s.d. 4 Oktober 2022 dengan jumlah sampel 800 responden dan batas kesalahan sebesar 3,46 persen. (Antara).