PALANGKA RAYA – Kejadian tak mengenakkan datang dari salah seorang pelanggan PLN listrik Prabayar di Kota Palangka Raya. Pasalnya tokonya didatangi sejumlah petugas PLN bersama satu orang petugas kepolisian pada Jumat 21 Oktober 2022 dan melakukan pengecekan meteran prabayar atau token.
H. Dinar pemilik toko sembako Panji atau Toko Dinar di jalan Irian Palangka Raya mengaku terkejut dengan kedatangan sejumlah petugas dari PLN Palangka Raya.
“Saya bingung selama ini meteran saya tidak pernah bermasalah dan selalu ada petugas yang mengecek satu bulan sekali,” ujar Dinar, Jumat 21 Oktober 2022.
Ia juga mengatakan, bahwa disuruh tanda tangan kalau ada temuan kelainan pada meteran listrik Token di toko miliknya.
“Jelas saya menolak karena tidak ada penjelasan yang bisa diterima, mereka hanya bilang ini ada minus 9900 watt dan terakhir transaksi pembelian pada November 2021,” ungkap Dinar heran.
Pemilik toko sembako ini juga merasa janggal karena yang katanya kelainan pada meteran sudah berlangsung satu tahun tapi baru ditemukan sekarang.
“Jelas anehlah, selama ini kami tak pernah mengotak-atik meteran dan ada bukti pembelian token, kami merasa keberatan karena ada kata minus 9900 watt yang mungkin PLN merugi dan bisa saja kami yang akan membayarnya,” tegas Dinar.
Ia berniat bersama penasehat hukumnya akan meminta klarifikasi perihal kelainan meteran ini kepada pihak PLN cabang Palangka Raya.
“Alat mereka (PLN) yang punya dan pasang, pemeriksaan dilakukan oleh mereka, terus kalau tidak diisi tokennya listriknya mati jadi harus jelas semuanya agar kami sebagai pelanggan tidak dirugikan,” bebernya.
Sementara, Arif salah seorang petugas vendor PLN yang melakukan pengecekan mengaku hanya menjalankan tugas.
“Memang ada temuan kelainan di meteran prabayar di toko Panji atau Dinar ini, dan minus 9900 watt tapi ini bukan kesalahan pelanggan jadi silahkan saja datang ke kantor PLN supaya lebih jelas karena kami hanya petugas lapangan,” tutupnya. (AULIA).
